Melihat teknologi di balik Alibaba Global Shopping Festival

SHANGHAI (IndoTelko) – Alibaba Group secara resmi mengumumkan bahwa 11.11 Global Shopping Festival yang diselenggarakan minggu lalu kembali melampaui harapan dan melanjutkan tradisi pemecahan rekor gross merchandise volume (GMV) dan rekor jumlah konsumen dan penjual yang berpartisipasi di seluruh marketplaces Alibaba Group.

Hal ini terealisasi berkat implementasi teknologi unggulan Alibaba Group serta inovasi artificial intelligence (AI), machine learning dan cloud computing yang turut memperkuat elemen-elemen pada New Retail, sebagai fokus Global Shopping Festival tahun ini.

Salah satu catatan penting kesuksesan festival ini adalah kemampuan sistem untuk mengatur lonjakan transaksi yang puncaknya mencapai 325.000 pesanan per detik dalam waktu 24 jam.

“Global Shopping Festival tahunan ini merupakan ajang uji coba terbesar untuk teknologi kami. Tahun ini kami sepenuhnya mengadopsi cloud management dan memanfaatkan artificial intelligence dalam skala yang jauh lebih besar pada infrastruktur dan sistem kami. Hal ini menghasilkan efisiensi pengoperasian yang lebih tinggi dan di saat bersamaan juga mengurangi biaya TI yang sangat signifikan,” ungkap Alibaba Group’s Chief Technology Officer Jeff Zhang dalam keterangan, kemarin.

Alibaba Group terus memanfaatkan teknologi AI untuk memberdayakan penjual dan menarik para konsumen.
Sebagai contoh, 95% pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke layanan pelanggan selama Global Shopping Festival ditangani oleh virtual customer service chatbot yang dibuat oleh Alibaba sendiri; lebih dari 400 juta customized online banner yang dibuat untuk para penjual oleh marketing design platform berbasis AI milik Alibaba; dan lebih dari 60 miliar halaman pada aplikasi Taobao dan Tmall dibuat sesuai selera konsumen dan dilengkapi dengan rekomendasi-rekomendasi produk yang berbasis AI.

Global Shopping Festival adalah sebuah rancangan berskala besar dalam hal infrastruktur TI.
Untuk mendukung tingginya volume kegiatan komputasi seperti mencari produk, memesan, membayar, dan mengatur logistik, Alibaba group memanfaatkan teknologi data dengan berbagai cara untuk membangun infrastruktur yang kuat namun tetap dengan biaya yang efektif, misalnya:

1. Teknologi colocation untuk memperkuat pemanfaatan CPU: Alibaba Group memiliki teknologi colocation (penyimpa nan server yang berada di satu titik atau lebih) yang dibantu salah satu hybrid clouds terbesar di dunia dengan komputasi yang optimal dan jutaan container. Dengan memanfaatkan teknologi colocating untuk layanan online dan analisis beban kerja, rata-rata penggunaan harian CPU ditingkatkan hingga lebih dari 40% dengan penggunaan puncak di atas 60%. Tingkat penggabungan unit naik lebih tinggi di sepanjang Global Shopping Festival sehingga memperkecil biaya colocation lebih dari 30% dibandingkan tahun lalu.

2. Mesin pintar untuk mengoptimalkan penggunaan sistem: Untuk mencapai penggunaan dan stabilitas sistem yang optimal, sebuah mesin pintar dibuat pada tahun ini untuk secara otomatis mengalokasikan sumber daya komputasi secara tepat waktu. Mesin ini digunakan untuk pertama kalinya di Global Shopping Festival 2017 dan diperkirakan mengurangi jumlah server yang dibutuhkan hingga sekitar 30%.

Uji coba keseluruhan beban secara otonom: Uji coba dilakukan berkali-kali untuk mempersiapkan peningkatan beban yang telah diprediksi sebelumnya saat puncak lonjakan transaksi pada 11 November. Teknologi pintar otonom ini telah menghemat sekitar 1.000 hari kerja teknisi di tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

3. Robot patroli untuk memonitor pusat data: Untuk pertama kalinya, sebuah robot patroli ditugaskan untuk memonitor kondisi pusat data Alibaba di Tiongkok Utara selama Global Shopping Festival. Robot ini diperkirakan dapat mengurangi 30% kegiatan repetitif pada saat memonitor pusat data.

4. Penyebaran CDN Node Alibaba Cloud: Alibaba Cloud, yang menjadi kekuatan dari cloud komputasi milik Alibaba Group, menyebarkan lebih dari 1.200 content delivery network (CDN) node pada infrastruktur global cloud-nya Hal ini dikembangkan untuk mendukung banyaknya jumlah konten di platform Tmall dan Taobao.

Dengan menggunakan data center yang ada di 15 lokasi di penjuru dunia, gambar, video, dan live streaming dapat didistribusikan ke berbagai lokasi di seluruh dunia dengan cepat dan lancar tanpa adanya gangguan sistem.(wn)