JAKARTA (IndoTelko) - PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) resmi menuntaskan akuisisi sebagian saham PT MatchMove Indonesia (MMI) dengan porsi kepemilikan masing-masing sebesar 14,81%.
Kedua perusahaan tersebut masing-masing mengakuisisi 14,81% sahamnya dari perusahaan Singapura, MatchMove Pay Pte Ltd.
PT MatchMove Indonesia merupakan perusahaan yang menawarkan solusi “Mobile Wallet”. MatchMove telah hadir di pasar Vietnam, Thailand, India, Filipina, dan Amerika Serikat. MatchMove sebelumnya pernah disuntik dana oleh Vickers Venture Partners dan Credit Saison.
"Kolaborasi ketiga perusahaan ini akan membangun sistem pembayaran digital (e-wallet) sendiri. Kita akan tawarkan platform ini agar bisa digunakan perusahaan lain," ungkao Managing Director Kresna Suryandy Jahja, kemarin.
Platform yang dikembangkan menjadikan pengguna bisa transaksi di negara manapun hanya dengan satu kartu atau perangkat yang telah terintegrasi dengan sistemnya. Saat ini MatchMove Indonesia telah bekerja sama dengan pihak Mastercard.
Diungkapkannya, saat ini pihaknya masih mengurus perizinan yang diperlukan kepada Bank Indonesia (BI). "Kita optimis untuk izin bisa lebih cepat karena telah ada kerja sama dari pihak perbankan dan sistem pembayaran internasional seperti Mastercard. MatchMove Indonesia juga diuntungkan dengan pemanfaatan infrastruktur digital dan ekosistem milik Kresna, termasuk lebih dari 9 juta pengguna," ujar Jahja.
Direktur Utama M Cash Martin Suharlie mengatakan dengan kerja sama ini, perusahaannya akan mendapatkan kepastian produk di masa mendatang. "M Cash adalah distribution channel. Apapun produk yang dikeluarkan MatchMove akan didistribusikan di seluruh jaringan distribusi kami," ujarnya.
Diungkapkannya, perseroan membidik memiliki 5 ribu channel distribusi pada 2018. Hingga akhir tahun ini ditargetkan seribu kios channel.
CEO MatchMove Shailesh Naik menyatakan siap dengan kolaborasi bersama kedua perusahaan. "Ini akan membuat kami bisa melayani kelompok yang belum tersentuh layanan perbankan di Indonesia," katanya.(ak)