Vivo siap penuhi TKDN 35% untuk smartphone 4G

JAKARTA (IndoTelko) – Vivo menyatakan siap memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN untuk telepon seluler dan tablet berteknologi 4G/LTE menjadi 35% pada 2019.

Pada awal tahun 2017, pemerintah memberlakukan regulasi Tingkat Komposisi Dalam Negeri atau TKDN sebesar 30% untuk setiap pelaku industri smartphone 4G di Indonesia. Vivo yang telah membangun pabrik pertamanya di Cikupa, Banten pada akhir tahun 2016 pun mampu melampaui standar TKDN dengan 32% pada tahun 2017. Vivo menjadi 1 dari 16 perusahaan smartphone di Indonesia yang mampu mempertahankan kontribusi TKDN tersebut untuk setiap produknya di Indonesia.

“Target 35% masih sangat realistis untuk dicapai. Kami menyambut positif wacana peningkatan TKDN per akhir tahun 2018 oleh Kementerian Perindustrian," ungkap Brand Manager Vivo Mobile Indonesia Edy Kusuma dalam keterangan (4/1).

Saat ini, Vivo sedang melakukan ekspansi pabrik keduanya di Cikupa, Banten, yang memiliki lebih banyak lini dan siap memenuhi target produksi untuk kebutuhan domestik.

Pada Desember lalu, Vivo menyatakan bahwa jutaan smartphone telah diproduksi sepanjang tahun 2017 dan terus didistribusikan ke berbagai daerah se-Indonesia. Untuk meningkatkan produksi di tengah permintaan yang meningkat, Vivo pun menyatakan akan meningkatkan serapan tenaga kerja per tahun ini. Tercatat, 14.000 tenaga kerja yang mayoritas masyarakat lokal telah menjadi bagian dari keluarga Vivo Smartphone per kuartal ke-empat tahun 2017.

Untuk target serapan tenaga kerja lokal, sebagai bagian dari investasi bisnis jangka panjang di Indonesia, Vivo akan melakukan seleksi yang lebih ketat, untuk menjamin kualitas SDM potensial dapat terserap dengan maksimal. “Sistem produksi yang telah berstandar global, juga akan diikuti dengan sumber daya manusia yang handal dan memahami etika kerja Vivo Smartphone di Indonesia,"tambah Edy.

Untuk 2018, Edy juga mengungkapkan bahwa Vivo akan menambah portofolio produknya di Indonesia.  

“Beberapa produk smartphone akan kami perkenalkan untuk pasar Indonesia tahun ini. Kami juga membuka peluang untuk membawa seri terbaru selain V-Series yang menjadi produk unggulan di tahun lalu," katanya.

Saat ini, Vivo telah memiliki 16.000 dealer lokal, 20.000 terminal pengecer lokal, serta menggandeng 12 e-commerce sebagai online sore resmi Vivo. Untuk memperluas jangkauan produk oleh konsumen baru, Vivo akan semakin memperkuat keberadaan terminal pengecer dan dealer lokal serta online channel pada tahun 2018 ini dengan lebih banyak gerai dibuka di berbagai daerah.

“Menjadi 3 besar pasar smartphone di Indonesia menjadi salah satu target kami di tahun 2018 ini,” pungkas Edy.

Sebelumnya, Kemenperin menyatakan 16 merek produk telepon seluler dan komputer tablet telah memenuhi TKDN 30% sepanjang 2017 dari 15 perusahaan.

Adapun 16 merek yang telah tersertifikasi di antaranya Apple, Advan, Gionee, ASUS, Nokia, Evercross, Sharp, Lava, Moto, LG, SPC, Nubia, Samsung, Oppo, Vivo dan Wiko.(id)