JAKARTA (IndoTelko) - Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA) menilai virus Go Online belum massif menjalar ke daerah sehingga produk lokal belum terangkat secara maksimal ke pasar global.
“Bicara produk lokal itu kan sebenarnya ada di daerah-daerah. Keunikan dari setiap daerah itu yang dijual. Saya itu lihat yang kenceng bicara Go Online baru di tingkat pusat (kementrian), tetapi di daerah itu belum kenceng didengungkan pejabatnya,” ungkap Ketua Umum idEA Aulia E Marinto dalam sebuah diskusi pekan lalu.
Menurutnya, kehadiran eCommerce menjadi peluang bagi penguasaha usaha kecil menengah (UKM) menjual produk lokal Go Global.
“Harusnya kan pejabat di daerah ini bantu UKM. Mudahkan administrasinya, insentif di investasi dan lainnya. eCommerce ini bisa membawa industri lokal lebih cepat, produk dari Jawa bisa masuk ke Aceh, masuk ke Papua, Sulawesi, dan terjadi distribusi merata. Saat bersamaan juga, kita bisa bawa mereka ke global," kata Aulia.
Terkait dengan isu maraknya barang impor dijual melalui eCommerce, Aulia mengingatkan platform online adalah kanal pemasaran yang didukung logistik dan sistem pembayaran. (Baca: Barang impor di eCommerce)
“Ini dipahami dulu filosofi marketplace. Nah, sekarang yang jualan di marketplace ini kan pemain offline juga. Barang offline kita ya banyak impor, apalagi elektronik. Makanya kita dorong produk lokal di daerah itu Go Online,” katanya.(id)