TANGERANG (IndoTelko) - PT Angkasa Pura II (AP 2) ingin mengakselerasi target pertumbuhan kinerja usaha triple double digit yang mencakup Revenue, Ebitda dan Traffic (REFi) dimana salah satu mesin andalan adalah digitalisasi yang dibalut dalam program “Airport Digital Journey”.
Perusahaan pelat merah ini menargetkan revenue perusahaan sebesar Rp 9,4 triliun atau tumbuh 17,6% dibandingkan 2017, Ebitda sebesar Rp 3,68 triliun (tumbuh sebesar 11,6%) serta traffic passenger sebesar 119 juta penumpang per tahun (tumbuh sebesar 12,9%), ini termasuk trafik dua bandara baru yaitu Banyuwangi dan BIJB.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan memasuki tahun 2018 dengan optimis dengan mengusung tema RKAP Airports Grow Faster 2018 dengan menetapkan 3 (tiga) program utama yaitu Accelerated Revenue Growth, On Becoming 1 Million Aircraft Movements, dan Implementasi Airport Digital Journey Experience di seluruh bandara AP II.
Dalam mencapai Accelerated Revenue Growth, AP 2 telah memformulasikan strategi yaitu Inorganic Business Growth Strategy dimana akan dilakukan pengembangan portofolio melalui anak perusahaan PT Angkasa Pura Solusi (APS), PT Angkasa Pura Propertindo (APP) dan PT Angkasa Pura Kargo (APK) dengan melakukan acquisition/kerjasama/partnership di beberapa portofolio anak usah, serta melakukan aliansi strategis untuk pengelolaan bandara-bandara dengan pola Kerjasama Operasi (KSO) dan Kerjasama Pemanfaatan di Bandara FL Tobing Sibolga, Bandara Maimun Saleh Sabang, Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Bandara Internasional H.A.S Hanandjoeddin Belitung, Bandara Internasional Radin Inten II di Lampung, dan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya.
Pada tahun 2018 ketiga anak usaha AP II ditargetkan memberikan revenue sebesar Rp 1,7 triliun (18% dari target revenue AP II konsolidasi) dimana untuk PT Angkasa Pura Solusi (APS) akan menjadi 1 Trillion Company.
Ketiga anak usaha tersebut akan menjalankan berbagai rencana bisnis diantaranya sebagai berikut:
- APS fokus pada pengembangan bisnis facility services dan passenger services dengan pendekatan berbasis digital.
- APP akan menyelesaikan proyek hotel bandara di Bandara Internasional Kualanamu dan mulai membangun hotel di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
- APK akan membangun Integrated Warehouse Aeroplex di 10 (sepuluh) bandara-bandara AP II.
Monumental
PT Angkasa Pura II (Persero) juga mencanangkan program monumental yakni On Becoming 1 Million Aircraft Movements di seluruh bandara milik perseroan.
Hal ini nantinya akan didukung dengan utilisasi jam operasional bandara, kapasitas penumpang dan pesawat di bandara yang eksisting, serta beberapa bandara baru yang akan dioperasikan seperti Bandara Internasional Jawa Barat dan Bandara Banyuwangi.
Rencana investasi yang dilakukan perseroan di tahun 2018 untuk menunjang program tersebut mencapai Rp 18,8 triliun yang dialokasikan masing-masing untuk peningkatan sisi udara yakni sebesar Rp 7,7 triliun, untuk peningkatan sisi darat (terminal) yakni sebesar Rp 5,4 triliun miliar, dan untuk fasilitas penunjang yakni Rp 5,6 triliun.
Digitalisasi
Di tahun 2018, Angkasa Pura II juga akan fokus pada program Airport Digital Journey Experience dimana perseroan akan mengoptimalkan digital infrastructure dalam setiap touchpoint pelayanan di bandara untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dan pengguna jasa di 14 bandara yang dikelola korporasi serta terciptanya customer experience yang lebih baik sekaligus peningkatan Airport Service Quality Level.
Airport Digital Journey Experience merupakan intergrasi teknologi yang akan disempatkan pada berbagai layanan yang dapat dinikmati oleh penumpang secara langsung maupun menggunakan aplikasi mobile di bandara baik itu pre-journey, in-journey, dan post-journey.
Perseroan juga akan menyelesaikan proyek pembangunan Airport Operation Control Center (AOCC) khusus untuk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dimana fasilitas pendukung pelayanan dan operasi kebandarudaraan ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Dalam tahun 2018 perseroan juga akan menyelesaikan beberapa proyek strategis dalam program Soekarno-Hatta Expansion Project seperti Pembangunan Runway ketiga, East Cross Taxiway (ECT), Revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2, Penambahan lintasan Automated People Mover System (APMS).
Selain Bandara Soekarno-Hatta ada juga pengembangan panjang runway dan runway overlay serta persiapan Banyuwangi sebagai bandara internasional, pengembangan panjang runway dan runway overlay Bandara Pontianak, dan lain-lain.
“Operational excellence, service excellence, dan business excellence merupakan faktor kunci keberhasilan AP II dalam mencapai target RKAP 2018 dan kami memastikan program Airport Digital Journey Experience akan memberikan pengalaman terbaru bagi pengguna jasa dalam pelayanan di bandara, pungkas Awaluddin.
Asal tahu saja, sepanjang 2017 perseroan berhasil meraih revenue (unaudited) mencapai lebih dari Rp 8,24 triliun Pencapaian tersebut meningkat cukup signifikan sekitar 24% dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar Rp 6,65 triliun.
Pendapatan sepanjang bulan Januari - Desember 2017 sebesar Rp 5,019 triliun berasal dari bisnis aeronautika seperti Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata. Sementara itu, bisnis non-aeronautika seperti konsesi, sewa ruang, reklame, serta bisnis kargo dan sebagainya pada periode yang sama mencetak pendapatan Rp 3,23 triliun.(ak)