JAKARTA (IndoTelko) - Potensi pertumbuhan PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk (Artajasa) diprediksi menjanjikan di era ekonomi digital.
Analis dari miraeasset sekuritas Nur Marini dalam kajiannya (12/3) menyakini industri sistem pembayaran di Indonesia memiliki banyak penawaran, didukung oleh beberapa hal.
Pertama, rendahnya penetrasi perbankan dan layanan keuangan. Kedua, inisiatif pemerintah untuk mendorong pertumbuhan transaksi non tunai. Ketiga, pertumbuhan dari eCommerce.
Artajasa memiliki strategi bisnis, salah satunya adalah untuk secara aktif menambahkan anggota bank dan institusi selain bank baik di tingkat domestik maupun internasional ke jaringan 'ATM Bersama', yang menargetkan perolehan bank dan perusahaan menengah dan kecil yang mengelola dana, seperti koperasi dan perusahaan pembiayaan teknologi.
Menurut data perusahaan, pada tanggal 30 September 2017, jaringan ATM Bersama memiliki 88 anggota dengan lebih dari 100 juta pemegang kartu dan sekitar 77.000 layanan terminal ATM.
Artajasa berencana menawarkan 437 juta saham utama dengan nilai nominal Rp100 masing-masing (20% dari modal saham yang diperbesar) dengan harga Rp800-Rp1,250.
Dana hasil IPO akan digunakan sebanyak 60% meningkatkan kemampuan dan kualitas layanan melalui pembelian peralatan teknologi informasi dan 40% memperkuat modal kerja dan mendukung kegiatan operasional perusahaan.(wn)