JAKARTA (IndoTelko) - Komisi I DPR memberikan sorotan terhadap peristiwa yang dialami salah satu pelanggan Indosat Ooredoo dimana Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK) disalahgunakan dalam registrasi prabayar.
"Itu Indosat rame di media sosial soal satu NIK untuk 50 kartu. Gimana ceritanya Pak Joy (Presiden Direktur Indosat Ooredoo Joy Wahjudi)," tanya Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo kala Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Senin (19/3).
Roy merujuk kepada pemberitaan yang ramai di media massa diperbincangkan warganet dimana satu NIK tertentu yang ternyata di belakangnya terdapat sejumlah 50 nomor yang terdaftar dalam proses registrasi nomor prabayar seluler. (Baca: Registrasi di Indosat)
Pelanggan yang terkena “apes” itu kebetulan menggunakan nomor seluler milik Indosat. Dalam kicauannya akun @anindrastiwi menuliskan keluhannya: @IndosatCare bagaimana kak ini NIK saya bisa terpakai lebih dari 50 nomor saat saya cek registrasi di web indosat @kemkominfo tolong solusi nya bagaimana. Takutnya dipakai orang jahat," tulisnya pada 28 Februari silam.
Menanggapi hal itu, Joy menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di toko kecil. "Setelah ditelusuri ada ibu-ibu yang minta dibantu meregistrasi kartunya di outlet. Kemudian ada orang datang, minta didaftarkan juga, akhirnya menggunakan data ibu yang tadi. Kemudian begitu terus, berulang-ulang. Itu yang laporkan anaknya," ungkapnya.
Joy pun membantah isu bahwa ada "robot" di Indosat yang melakukan aktivasi dan registrasi. "Tak ada itu, mana berani kita," sanggahnya.
Joy pun mengaku mendapat hikmah dari kasus itu yakni dimana konsumen harus mendapatkan edukasi perihal data pribadi yang dimilikinya. "Konsumen kita kan maunya mudah, apa-apa minta tolong dikerjakan. Ini butuh edukasi, disisi kami pun harus ada edukasi ke mitra, soalnya ini kan bisa dibawa ke ranah hukum," pungkasnya.(dn)