Crowdo gaet BNG garap pasar fintech di Medan

GM Crowdo Indonesia, Cally Alexandra, menerima piagam penghargaan dari Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech, Otoritas Jasa keuangan. Dr. Hendrikus Passagi.(ist)

MEDAN (IndoTelko) - Crowdo menggandeng Bima Nusa Globalindo (BNG) untuk menggenjot layana peer to peer (P2P) lending di Medan.

“Medan merupakan salah satu kota penting dalam rencana bisnis Crowdo di Indonesia. Dengan pertumbuhan bisnis yang sangat menggembirakan di tahun 2017, Crowdo berharap momentum tersebut dapat terus berlanjut dengan Medan menjadi salah satu pemain utamanya. Untuk itulah, Crowdo menjalin kerjasama strategis dengan Bima Nusa Globalindo (BNG), yang telah memiliki pengalaman 10 tahun dalam bidang konsultasi keuangan dan investasi,” ujar General Manager Crowdo Indonesia Cally Alexandra dalam keterangan, kemarin.

Direktur Bima Nusa Globalindo Bambang Irawan menyatakan kolaborasi dengan Crowdo merupakan hal yang sangat positif.

"Dengan kolaborasi ini, portofolio pengelolaan keuangan BNG kini semakin lengkap dengan adanya alternatif investasi secara online. Ini juga membuktikan bahwa BNG akan selalu mengikuti perkembangan tren investasi terkini, termasuk menempatkan peer to peer lending sebagai salah satu alternatif berinvestasi untuk konsumen. Dan Crowdo merupakan pilihan tepat dengan inovasi dan kredibilitas yang telah mereka perlihatkan selama ini, tidak hanya di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara," katanya.

Kolaborasi antara Crowdo dan BNG telah terbukti menjadi kerjasama strategis yang saling melengkapi. Para investor yang tergabung di BNG menempatkan dana mereka melalui pemberian pinjaman secara online di Crowdo, secara langsung telah mendukung pertumbuhan UKM di Indonesia.

Di sisi lain, Crowdo memberikan alternatif investasi melalui pinjaman online kepada para pemberi pinjaman dengan resiko terukur dan transparan. Kerjasama ini juga mnejadi contoh bagaimana tekfin berkolaborasi dengan Lembaga lain dalam ekosistem ekonomi digital.

“Kerjasama Fintech Crowdo dengan lembaga lokal di Medan merupakan salah satu contoh model kolaborasi fintech lending dengan lembaga lain dalam suatu eksosistem ekonomi digital. Kolaborasi memungkinkan layanan Fintech Crowdo dapat lebih menyentuh kebutuhan dari para pelaku usaha berkebutuhan khusus di daerah, seperti UMKM, dan meningkatkan tingkat inklusi keuangan melalui ekonomi kerakyatan di Indonesia,” ujar Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech, Otoritas Jasa keuangan Dr. Hendrikus Passagi.(ak)