Chief of Partnership Distribution PT Sun Life Financial Indonesia, Danning Wikanti (Kiri) dan CEO TCASH, Danu Wicaksana (kanan) dalam kerjasama kedua perusahaan untuk menghadirkan asuransi mikro melalui ponsel, di Jakarta, Selasa (24/4).(ist)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) meluncurkan layanan telco insurance bekerja sama dengan TCASH untuk menjawab kebutuhan nasabah dari berbagai kalangan. Melalui kerja sama strategis ini, Sun Life dan TCASH menghadirkan perlindungan asuransi, yakni Proteksi Mikro Aktif, Proteksi Mikro Siaga dan Proteksi Mikro DBD.
“Kemitraan Sun Life dengan TCASH milik Telkomsel menjadi solusi untuk menjangkau masyarakat lebih luas, lebih cepat, lebih murah dan mudah tepat disaat peningkatan tajam terjadi pada transaksi keuangan berbasis digital,” kata Presiden Direktur Sun Life Elin Waty dalam keterangan, kemarin.
Dikatakannya, dengan jumlah pengguna ponsel di Indonesia yang mencapai 371,4 juta atau melebihi total populasi sebanyak 262 juta jiwa, langkah peluncuran telco insurance diharapkan menjadi solusi yang tepat dan mudah untuk membuka akses yang luas bagi masyarakat untuk melakukan transaksi asuransi.
TCASH sendiri merupakan layanan uang elektronik dari Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia dengan lebih dari 196 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
TCASH telah memiliki lebih dari 20 juta pelanggan di 34 provinsi, menjadikannya sebagai uang elektronik terdepan yang mampu menjangkau masyarakat dari berbagai kalangan, baik di wilayah perkotaan, maupun di area rural yang belum tersentuh layanan perbankan.
“Dengan dukungan kombinasi jaringan luas yang kami miliki dan pengalaman panjang Sun Life sebagai penyedia jasa keuangan, kami percaya layanan telco insurance ini dapat diterima dengan baik dan menjadi pilihan produk perlindungan masyarakat di Indonesia,” kata CEO TCASH Danu Wicaksana.
Layanan asuransi Sun Life dapat diperoleh pelanggan TCASH melalui kode akses User Menu Browser (UMB), yang penggunaannya sangat mudah dan banyak dipakai karena bisa diakses dari jenis ponsel apapun. “Dengan begitu, layanan ini juga membuka akses bagi pelanggan di unbanked segment untuk turut mendapatkan perlindungan asuransi berkualitas dengan aman,” tegas Danu.
Kerjasama ini akan memanfaatkan metode analisa dan pengolahan data (data analytics) untuk menentukan perlindungan yang paling sesuai dengan profil dan kebutuhan nasabah. Layanan asuransi ini bisa didapatkan oleh seluruh pelanggan TCASH yang merupakan pengguna Telkomsel serta telah berusia 18 hingga 60 tahun, melalui tahapan yang cukup mudah.
Pelanggan cukup mengakses kode User Menu Browser (UMB), melalui *800*7534*1# untuk produk Proteksi Mikro Aktif; *800*7534*2# untuk produk Proteksi Mikro Siaga; dan *800*7534*3# untuk produk Proteksi Mikro DBD. Untuk memastikan keamanan data pelanggan, pelanggan cukup membayar premi satu kali dengan menggunakan PIN TCASH sebagai konfirmasi pembelian. Selanjutnya, polis asuransi akan dikirimkan secara digital.
Solusi asuransi Proteksi Mikro Aktif, ditujukan untuk melindungi nasabah yang mengalami kecelakaan dan dirawat inap di rumah sakit minimal 24 jam.
Proteksi ini memungkinkan nasabah dapat menerima uang santunan sebesar Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta.
Proteksi Mikro Siaga memberikan manfaat 100% uang pertanggungan bila nasabah meninggal dunia karena kecelakaan. Jumlah uang pertanggungan yang dapat diterima nasabah sebesar Rp30 juta hingga mencapai Rp50 juta.
Sementara asuransi Proteksi Mikro DBD memberikan manfaat dana tunai jika nasabah dirawat inap setidaknya 24 jam di rumah sakit karena demam berdarah dengue. Proteksi Mikro DBD memberikan uang pertanggungan kepada nasabah sebesar Rp2 juta hingga Rp4 juta.
Ketiganya akan melindungi pelanggan selama 30 hari sampai dengan 90 hari semenjak tanggal pendaftaran.
Kemudahan dalam memberikan akses asuransi melalui kerja sama telco insurance telah dijalankan oleh Sun Life Financial di beberapa pasar. Di lingkup Asia seperti Malaysia dan Filipina, Sun Life Financial Co. telah mengembangkan jalur distribusi ini, sementara Indonesia baru mulai dijalankan sejak Maret 2018. Upaya ini menjadi bentuk dukungan kepada OJK yang mendorong stakeholder terus bekerja sama tingkatkan penetrasi dan inklusi keuangan di Indonesia.(ak)