JAKARTA (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL) telah mengumumkan kinerjanya sepanjang tiga bulan pertama 2018.
Anak usaha Axiata itu membukukan keuntungan sebesar Rp 15 miliar di tiga bulan pertama 2018 (Q1-18) turun drastis 67% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 47 miliar.
Sepanjang Q1-18, XL mencatat pendapatan sebesar Rp5,5 triliun naik 4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp5,27 triliun.
Hingga kuartal pertama 2018, XL memiliki 54,5 juta pelanggan dengan Average Revenue Per User (ARPU) sebesar Rp 30 ribu. (Baca: Kinerja XL)
Analis dari UOBKayhian Alexander Margaronis dalam kajian 15 Mei lalu menyatakan secara operasional kinerja dari XL sudah sesuai dengan prediksi, hanya meleset di realisasi laba bersih yang diraih.
“XL sepertinya akan lebih stabil kinerjanya pada kuartal kedua dan ketiga 2018 setelah harga layanan data lebih menguntungkan,” ulasnya.
XL di kuartal pertama 2018 menghasilkan pendapatan dari layanan data sebesar Rp3,46 triliun, sedangkan dari non data sebesar Rp2,03 triliun. “XL masih bermain dengan diskon layanan data di kuartal pertama untuk menjaga akuisisi pelanggan dan meminimalisir dampak dari registrasi prabayar. Perkiraan di kuartal berikutnya harga data akan dikerek untuk menjaga kinerja,” katanya.
Diprediksinya, pemicu lain dari naiknya kinerja XL adalah masa Ramadan dan Lebaran yang akan membuat trafik naik. Dalam kalkulasinya, XL di akhir 2018 bisa meraih pendapatan sebesar Rp23,54 triliun dengan laba Rp173 miliar.
Sementara Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia Giovanni Dustin melihat di kuartal I 2018 pertumbuhan pelanggan data XL yang terendah dibandingkan Telkomsel dan Indosat, walau dari sisi trafik anak usaha Axiata lumayan tinggi.
“Bisa saja ini karena peralihan dari pelanggan segmen bawah ke XL akibat registrasi ulang prabayar. Tapi bisa saja konsumsi data di XL mulai mendekati saturasi,” katanya.
Mirae Asset memprediksi XL bisa meraih pendapatan sebesar Rp23,7 triliun dengan laba Rp461 miliar di akhir 2018.(id)