JAKARTA (IndoTelko) - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) membidik pendapatan sebesar Rp1,1 triliun di 2018 naik dibandingkan 2017 dengan realisasi Rp761,76 miliar.
"Tahun ini kami ingin tetap tumbuh seperti tahun lalu. Kita kerahkan semua upaya untuk mencapai target itu," ungkap Chief Finance Officer Inti Bangun Sejahtera Leonardus Salim usai Paparan Publik di Jakarta, Rabu (23/5).
Diungkapkannya, perseroan pada tahun 2018 mengalokasikan belanja modal sekitar Rp2,1 triliun. Hingga kuartal pertama telah terserap sekitar Rp520 miliar.
"Kami tahun ini tak bagi dividen dan punya laba ditahan sekitar Rp3 miliar. Semua kita akan roll out untuk ekspansi tahun ini dimana ingin bangun sekitar tiga ribu menara," ulasnya.
Dalam catatan, laba tahun berjalan dari penyedia menara ini di 2017 sebesar Rp 262,12 miliar melesat dibandingkan 2016 sebesar Rp125,2 miliar.
Dikatakannya, hingga kuartal pertama 2018, Inti Bangun telah memiliki 4.500 menara dengan tenancy ratio 1,25. Penyewa terbesar adalah operator Smartfren diikuti Telkomsel.
"Kontribusi Smartfren ke total pendapatan sekitar 70%. Kita kedepan maunya kontribusi operator lebih tersebar, minimal 50:50," akunya.
Terkait dengan gejolak nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang telah menembus angka Rp14 ribu, Inti Bangun mengaku tak ada masalah. "Kami pendanaan dan pendapatan semua dalam rupiah. Jadi aman," tukasnya.(dn)