JAKARTA (IndoTelko) – Operator seluler Tri Indonesia (Tri) sedang mengajukan lisensi e-Money ke Bank Indonesia (BI) untuk mendukung ekosistem dari eCommerce &Co (And Co) agar bisa bersaing dan memanjakan pelanggannya.
“Kita sudah ajukan lisensi ke BI untuk eWallet. Sedang menjalankan proses. Sudah testing dan siapkan ekosistemnya, tinggal tunggu panggilan dari BI,” ungkap Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto pekan lalu.
Dikatakannya, eWallet dibutuhkan untuk pengembangan &Co jika ingin menjadi marketplace. “Saat ini &Co ada di Mall Online Bima+ menjalankan model bisnis C2C. Posisinya lebih sebagai meeting place dengan produk yang telah terkurasi. Kalau kami mau main sebagai marketplace harus siapkan semua ekosistem mulai pembayaran, pengiriman, dan lainnya,” ulasnya.
Diungkapkannya, sebagai meeting place, &Co mencatat kinerja operasional yang lumayan yakni memiliki 6,5 juta aktif di Bima plus didukung 750 merchant, dan ada 10 ribu produk yang listing.
“Keunggulan And Co ini adalah kita kurasi merchant dan produknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan Tri yang millennial. Saat ini Bima+ kan sudah menjadi netral crative hub, non pelanggan Tri pun bisa akses dari Google Play,” katanya.
Terkait dengan aturan BI terbaru untuk penerbit e-Money yang mensyaratkan komposisi kepemilikan saham penerbit paling kurang 51% harus dimiliki oleh domestic, Dolly mengaku sudah mengetahui hal itu. (Baca: Aturan eMoney)
“Kami tahu aturan baru itu. Kita sudah siapkan antisipasi juga seandainya tak dapat lisensi ada kemungkinan kerjasama dengan eWallet yang sudah ada di pasar. Target kita tahun ini &Co bisa menjadi marketplace,” pungkasnya. (Baca: Tri di eCommerce)
Dalam catatan, Tri memiliki mengembangkan &Co sejak 2017 lalu. Berbagai persiapan sudah dilakukan salah satunya dengan terus mengembangkan ekosistem marketplace.(dn)