JAKARTA (IndoTelko) - Operator seluler diprediksi mulai meningkatkan keuntungan (yield) dari layanan data di semester kedua 2018 pasca selesainya registrasi ulang prabayar berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK).
"Pasca Idul Fitri, data yield dari semua pemain seluler sepertinya akan naik," prediksi Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia Giovanni Dustin dalam kajiannya (28/5).
Diungkapkannya, sepanjang Mei 2018, tiga operator besar (Telkomsel,Indosat, dan XL) mempertahankan harga layanan datanya. Kecuali, XL Axiata mulai mengurangi bonus untuk layanan suara sebagai upaya meningkatkan yield dari jasa itu.
Telkomsel akan mulai menaikan data yield setelah Idul Fitri, dan XL akan mengikuti, sementara Indosat sepertinya tidak akan mengubah harga agar tetap kompetitif.
Adanya kenaikan data yield di semester kedua ini, kami melihat adanya potensi peningkatan topline untuk semua operator, didorong oleh pertumbuhan pendapatan data yang lebih baik. XL akan merasakan dampak paling besar, karena memiliki data subscriber mix tertinggi di industri.
Tantangan bagi "Big Guys" adalah jika operator Tri melakukan koreksi terhadap harga datanya mengingat ada keuntungan tambahan frekuensi di 2,1 GHz yang belum dioptimalkan.
"Tri akan mengoptimalkan tambahan 5 Mhz di 2,1 GHz dan kabarnya berencana untuk menambah lebih banyak bonus kuota (memotong data yield) untuk meningkatkan pertumbuhan pelanggan. Kami percaya Indosat dan XL yang bermain di pasar yang sama dengan Tri akan merespon jika itu terjadi. Persaingan itu malah akan menguntungkan Telkomsel nantinya," tutupnya.(id)