DPR temukan masalah di proyek BAKTI

Pengguna di daerah 3T tengah manfaatkan akses telekomunikasi.(dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Komisi I DPR RI menemukan sejumlah “masalah” terhadap proyek penyediaan akses internet yang dilaksanakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI)  di lapangan.

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyampaikan program akses internet yang dikerjakan oleh BAKTI merupakan program yang baik. Namun, masih ada beberapa masalah teknis di lapangan yang harus diselesaikan secepatnya.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini melihat adanya beberapa temuan seperti peralatan yang sudah mulai rusak yang membuat komunikasi di beberapa daerah menjadi kembali terhambat. Selain itu juga ada perbedaan pengalokasian anggaran dari yang dilaporkan kepada DPR RI dengan yang ada di lapangan.

“Jika melihat anggaran yang disampaikan ke kami itu besar sekali. Sangat besar. Namun ketika sudah di lapangan mengapa jadi kecil sekali. Bayangkan di Jawa Tengah di satu titik yang harus dibayarkan sebulan hanya sekitar Rp800 ribu hingga Rp1,2 juta. Artinya sebenarnya kan kecil sekali dana yang dialokasikan itu. Sementara anggaran yang dilaporkan ke kita ini besar sekali,” ungkapnya seperti disiarkan laman DPR.go.id (17/7).  

Sukamta menegaskan betapa pentingnya akses internet bagi masyarakat. Salah satunya untuk menunjang kegiatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Menurutnya akan sangat mudah apabila masyarakat dibina dan disosialisasikan dengan cara online, sehingga kegiatan UKM ini dapat mengangkat kehidupan masyarakat. Namun hambatan yang terjadi adalah di banyak daerah juga masih belum tersentuh internet.

“Ada terobosan yang sebenarnya sangat mudah yang bisa dilakukan yaitu dengan cara kursus online. Ini nilai dari proyek tersebut. Namun benar adanya bahwa di desa-desa belum dapat akses internet, hanya di kota saja. Kita punya program BAKTI, triliunan rupiah anggarannya, yang diberikan akses itu hanya titik, bukan lines atau area coverage-nya. Sehingga sorry to say, itu bagus programnya tetapi manfaatnya minimal,” tegasnya.

Politisi dapil Yogyakarta ini sangat berharap bahwa BAKTI dan Kominfo untuk serius dalam melaksanakan programnya, karena dengan adanya program ini ke depan negara akan bisa menghemat anggaran. Karena sosialisasi, edukasi, dan promosi jadi bisa dilakukan dengan mudah apabila proyek ini berjalan dengan lancar

Terus Bangun
Sementara BAKTI dalam laman resmi Kominfo (17/7) menyatakan baru selesai membangun akses telekomunikasi di kawasan terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) di Kabupaten Puncak Jaya.   

Kabupaten Puncak Jaya merupakan salah satu lokasi prioritas pembangunan akses internet rakyat dan BTS Perbatasan. Akses internet yang dibangun oleh BAKTI Kominfo sudah bisa digunakan siswa SMKN 1 dan SMPN 1 Mulia sejak setahun yang lalu.(wn)