JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional-Group Bank Dunia (IMF-WBG) di Bali telah siap.
Menurut Menkominfo Rudiantara dibandingkan dengan lokasi pertemuan IMF-WBG sebelumnya yaitu Peru, panitia IMF-WBG lebih yakin dengan kualitas teknologi milik pemerintah RI.
“Kita dianggap lebih baik daripada di Peru karena waktu di Peru Tim Bank Dunia membawa sendiri server komputer mereka, semua dibawa ke Lima, Peru. Di kita Indonesia, mereka jauh lebih percaya karena teknologi kita dianggap lebih maju,” sebutnya dalam keterangan (20/7).
Dikatakannya, tantangan terbesar adalah mengkonversi hotel menjadi Kantor Sementara Bank Dunia karea selama perhelatan IMF-WBG bukan hanya menghadiri pertemuan akan tetapi mereka memindahkan kantornya di Bali selama 1,5 bulan yang lengkap dengan koneksi internetnya.
“Jaringan internet dan listrik di Bali kapasitasnya masih mencukupi dengan prediksi jumlah delegasi beserta keluarga mereka yang kemungkinan ikut dating ke Bali,” bebernya.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah telah mempersiapkan anggaran Rp34,1 triliun.
“Kami alokasikan untuk percepatan pembangunan infrastruktur sekaligus untuk menjelang pertemuan IMF dan diluar IMF juga untuk masalah stunting dan pendidikan, sekolah-sekolah di daerah miskin. Angka ini cukup lumayan bisa kita lakukan dalam periode kedepan ini,” kata Menko Luhut.
Rencananya juga, pemerintah akan membeli sebanyak 400 komputer untuk mendukung pelaksanaan pertemuan para bankir sedunia itu. “Setelah selesai acara, komputer-komputer itu akan dibagikan di sekolah-sekolah Banyuwangi, Bali dan lombok," ungkapnya.
Diungkapkannya, saat ini untuk persiapan keseluruhan sudah lebih dari 80%. "Venuenya sudah tidak ada masalah, acara juga ngga ada masalah, termasuk persiapan infrastruktur pendukung dan destinasi wisata yang akan ditawarkan kepada delegasi pertemuan IMF-WBG. Kita perbaiki tourist destination itu dengan baik mulai dengan Danau Toba, Borobudur area, Banyuwangi, Bali," tambahnya.
Diharapkannya, dengan perkiraan jumlah peserta pertemuan sebanyak 3500 hingga 4000 peserta, pemerintah berharap akan memberikan multiplier bagi sektor pariwisata.
“Yang hadir kalau kita hitung-hitung hampir 17 ribu peserta, peserta resminya hanya 3-4 ribu orang tapi ada spousenya, pelengkap-pelengkapnya yang ikut datang. Kita harapkan mereka menyempatkan diri untuk berlibur ke tourist-tourist destination sekaligus mempromosikan Indonesia,” kata Menko Luhut.(wn)