JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghimbau pengguna yang merasa datanya "bocor" akibat skandal Cambridge Analytica melapor ke pemerintah.
"Saya sudah terima surat dari Facebook soal Cambridge Analytica. Mereka bilang tidak ada pelanggan dari Indonesia yang bocor datanya terkait Cambridge Analytica. Nah, biar "clear" saya himbau Warga Negara Indonesia (WNI) yang instal aplikasi terkait Cambridge Analytica, lapor ke saya biar nanti diverifikasi," ungkap Menkominfo Rudiantara usai makan malam bersama media, kemarin. (Baca: Kominfo dan Facebook)
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hatari menjelaskan posisi Facebook dengan kasus Cambridge Analytica. Pada tahun 2013, sebuah aplikasi “thisisyourdigitallife” dikembangkan oleh seorang peneliti bernama Aleksandr Kogan. (Baca: Kasus Facebook)
Facebook mengungkapkan ada 784 orang di Indonesia memasang aplikasi ini, atau 0,2% dari seluruh pengguna. Total ada 1.096.666 orang di Indonesia atau sekitar 1,26% dari total jumlah orang yang terkena dampak secara global.
Kogan pada saat itu adalah seorang akademisi di Cambridge University saat mengembangkan aplikasi. Setelah mendapatkan data pengguna Facebook, data tersebut kemudian diberikan ke Cambridge Analytica.
Menurut Rudiantara, langkah membuka laporan dari masyarakat ini adalah yang terbaik agar tak ada perdebatan terkait dampak Cambridge Analytica di Indonesia. "Kemarin soalnya otoritas di Inggris sebut ada kesalahan di Cambridge Analytica juga, makanya saya gak bisa nentuin yang salah mana kalau tak ada laporan dari penggguna," tukasnya.
Terkait akan digelarnya sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 21 Agustus mendatang atas gugatan sekelompok masyarakat informasi terhadap Facebook dalam kasus Cambridge Analytica, Rudiantara tak berniat untuk campur tangan. "Kalau soal itu (pengadilan) biarkan saja berjalan," pungkasnya.(dn)