JAKARTA (IndoTelko) – Layanan uang elektronik (e-Money) milik Telkomsel, TCASH, membidik kinerja operasionalnya bisa positif dalam waktu empat tahun mendatang atau di 2022.
“Dalam timeline yang kita bikin, di 2021 itu kita stop investasi dengan harapan di 2022 untuk Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) dari TCASH sudah positif,” ungkap CEO of TCASH Danu Wicaksana belum lama ini.
Dikatakannya, saat ini kondisi TCASH dalam suasana membangun ekosistem dengan memanfaatkan kekuatan aset yang dimiliki Telkomsel terutama dari sisi jaringan, basis pelanggan, dan lainnya.
“Kami tak main di cashback seperti kompetitor karena itu akan membuat pelanggan tak teredukasi dengan baik. Nanti mereka mau transaksi kalau ada promo saja. Kita benar-benar manfaatkan kekuatan jaringan Telkomsel agar biaya akuisisi merchant itu hanya sepertiga dari competitor,” tukasnya.
Ditambahkannya, fokus utama dari TCASH sekarang salah satunya adalah menambah merchant terutama dari mitra lokal. Saat ini TCASH memiliki 50 ribu merchant dimana 10 ribu diantaranya mitra lokal. Targetnya di akhir 2018 akan ada 50 ribu hingga 60 ribu mitra lokal dengan total mitra 80 ribu hingga 100 ribu merchant.
“Satu lagi yang jadi fokus kita dalam menambah mitra merchant adalah menjadikan semuanya berbasis QR Code, soalnya ini lebih murah dan efisien,” katanya.
Monetisasi Data
Lebih lanjut dikatakannya, sebenarnya Telkomsel sendiri sudah menikmati kehadiran TCASH bagi akuisisi pelanggan karena produk ini mampu menghadirkan profil pelanggan lebih lengkap.
“TCASH kan anggap pelanggan itu aktif kalau sudah melakukan transaksi bukan sekadar browsing atau isi ulang. Pelanggan kami banyak yang cross transaksi, jadi data yang kita sediakan untuk Telkomsel lebih lengkap guna melihat produk yang dibutuhkan pelanggan saat ini,” katanya.
Dijelaskannya, kekuatan Big Data dari TCASH juga menjadikan produk ini menjadi mitra dari lembaga keuangan dalam penyaluran kredit terutama untuk memberikan credit scoring bagi peminjam.
“Kami bisa analisa mulai dari besaran pulsa yang digunakan, perangkat yang digunakan, lokasi calon peminjam, jenis aplikasi, dan merchant yang sering bertransaksi. Dari data-data itu kita bisa ukur calon peminjam itu likuid atau tidak. Sudah ada beberapa lembaga keuangan bermitra dengan TCASH dalam hal credit scoring ini,” pungkasnya.
Asal tahu saja, TCASH menjawab kebutuhan pelanggan di dua segmen utama, yaitu lifestyle dan mikro. (Baca: TCASH)
Bagi pelanggan di segmen lifestyle, yang menginginkan kemudahan dan kenyamanan, TCASH menghadirkan fitur TCASH Sticker Tap dan Snap QR Code yang bisa digunakan untuk bertransaksi di lebih dari 50 ribu partner merchants yang telah berkolaborasi (baik F&B maupun non F&B); serta sistem pengisian saldo yang mudah di lebih dari 60,000 titik layanan di seluruh Indonesia (meliputi jaringan ATM Bersama, GraPARI, Mobile GraPARI, minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, serta berbagai outlet pulsa Telkomsel). (id)