JAKARTA (IndoTelko) - Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) mengungkapkan mulai mendapatkan serangan siber terhadap sistem Teknologi Informasi (TI) dalam menyelenggarakan ajang Asian Games 2018.
“Per hari itu situs INASGOC termasuk sistem informasi Asian Games 2018 yang disebut AGIS (Asian Games Information System) diserang dua ribu sampai 2.500 kali. Apalagi kalau kami sedang umumkan sesuatu atau pre test, lebih banyak lagi serangan. Tetapi semua bisa dihalau oleh tim TI,” ungkap Juru Bicara INASGOC M Danny Buldansyah usai makan malam bersama media, akhir pekan lalu.
Pria yang juga Wakil Direktur Utama Tri Indonesia ini menyatakan sejauh ini yang coba “diusilin” oleh penyerang adalah data base dari relawan, atlet, dan lainnya. “Kalau dilihat asal serangan banyak dari luar negeri seperti Rusia dan Amerika Serikat,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sistem TI dari AGIS menggunakan Cloud System Azure dari Microsoft dengan data center memanfaatkan milik TelkomSigma. “Kami selalu wanti-wanti soal TI ini agar ada back up dan lainnya,” pungkasnya.
Asal tahu saja , Microsoft melalui Azure diyakni memiliki kemampuan dalam menyediakan cloud-system untuk penanganan trafik data beserta diseminasi informasi secara sistematis dan handal.
Mengingat penggunaan Cloud-System adalah yang pertama kali dalam sejarah Asian Games, maka keberhasilan dalam penyelenggaraan sistem ini bagi Asian Games di Indonesia merupakan tanggung jawab yang besar bagi Microsoft Azure.
Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) dalam siaran pers (10/7) menyatakan siap mendukung INASGOC dengan mengerahkan relawan TI untuk mengamankan sistem informasi itu. (Baca: Cloud Azure di Asian Games)
FTII merupakan organisasi yang beranggotakan asosiasi-asosiasi industri teknologi informasi, antara lain APKOMINDO (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia), ASPILUKI (Asosiasi Piranti Lunak Indonesia), APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), ASSI (Asosiasi Satelit Indonesia), ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia), AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia), IdEA (Indonesia E-commerce Association), ACCI (Asosiasi Cloud Computing Indonesia), KKI (Komunitas Keamanan Informasi) dan lain-lain.
“Kontribusi nyata FTII dalam Asian Games 2018 adalah memberikan bantuan tenaga ahli sebagai relawan dalam melakukan uji-coba sistem dan pelatihan - menjelang dan selama penyelenggaraan Asian Games 2018,” ungkap Ketua Umum FTII, Sylvia W. Sumarlin dalam keterangan pers (10/7).(dn)