JAKARTA (IndoTelko) - Samsung QLED TV baru saja menjadi TV pertama yang bersertifikat bebas “burn-in” oleh video, sebuah majalah teknologi Jerman yang terkenal.
Evaluasi menyeluruh majalah ini menilai kerentanan terhadap “burn-in” dan afterglow yang dapat merusak kualitas gambar secara permanen. Hasil tes membuktikan bahwa TV Samsung bebas dari keduanya, dan menunjukkan apa yang membuat QLED TV menjadi televisi paling tahan lama di pasar saat ini.
'Burn-in' mengacu pada fenomena di mana gambar statis (seperti logo saluran, atau status pemain yang biasa ada dalam dalam games konsol), jika ditampilkan untuk jangka waktu panjang, meninggalkan bekas permanen pada layar.
Dilakukan bersama dengan connect Testlab, sebuah laboratorium pengujian terkenal di dunia, tes stres 72 jam mengevaluasi kemampuan sebuah TV untuk menampilkan performa tingkat kinerja yang kita butuhkan di TV saat ini, dengan fokus khusus pada tampilan video HDR (high-dynamic-range).
Pada beberapa jenis layar, efek memori akan terus bersinar setelah satu menit penggunaan TV jika elemen gambar statis ditampilkan di layar mereka dalam luminositas tinggi. Dalam pengujian, TV dibuat untuk menampilkan pola kotak-kotak pada bidang hitam pekat dan sangat terang untuk periode waktu yang lebih lama.
Para insinyur yang melakukan tes menambahkan elemen teks variabel dan bingkai putih intermiten ke gambar uji sehingga pendeteksian still otomatis untuk TV HDR modern tidak dapat dijalankan. Ini membantu penguji membuat kondisi serupa seperti dalam game HDR.
Selain analisis standar, penguji menggunakan gambar abu-abu gelap dengan nilai kecerahan 10 nits - yang akan menunjukkan jika piksel gelap menjadi cerah. Hasil penyelidikan ini menunjukkan bahwa QLED TV tidak terpengaruh oleh “Burn-In” dan afterglow, dan gambar diam dapat ditampilkan pada layar tanpa resiko, berapa lama pun durasi pemutarannya.
Menilai kerentanan TV terhadap “Burn-in” adalah kunci untuk menentukan berapa lama TV tersebut akan bertahan - dan pada akhirnya, apakah TV itu sepadan dengan uang yang Anda keluarkan. Meskipun semua layar akan meredup seiring dengan waktu, efek negatif “Burn-in” pada kualitas gambar dapat secara signifikan mempersingkat ketahanan TV.
Rata-rata, berdasarkan penggunaan yang tipikal, konsumen harus mengharapkan kualitas gambar TV mereka bertahan kurang lebih 7 hingga 10 tahun. Apa yang menarik untuk diperhatikan adalah definisi istilah - ‘penggunaan tipikal’ - telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dengan munculnya tontonan video secara maraton (binge-watching) dan pengembangan fungsi ‘smart TV’ yang menarik. Sekarang, pada hari-hari biasa, kita dapat menyalakan TV untuk menonton episode terbaru acara favorit, memulai sesi bermain game dengan teman-teman, atau mengelola perangkat IoT rumah tangga.
Tentang menikmati konten dinamis, akhir-akhir ini, begitu banyak acara dan permainan favorit yang menampilkan dukungan HDR, yang berarti video itu lebih cerah dan lebih imersif daripada konten biasa. Namun, seiring berjalannya waktu, konten HDR dapat melemahkan TV - mempercepat burn-in dan mengurangi masa pakainya.
Selain itu, seperti yang diilustrasikan oleh fungsi inovatif seperti Magic Screen with Ambient Mode yang memungkinkan QLED TV menampilkan gambar yang indah dan meningkatkan estetika ketika dimatikan, Samsung terus mengeksplorasi cara untuk membantu konsumen mendapatkan lebih banyak manfaat dari televisi. Setiap fungsi baru membuat TV dipakai untuk waktu yang lebih lama, sehingga masalah daya tahan seperti burn-in menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Sumber daya tahan QLED TV terletak pada penggunaan quantum dots anorganik oleh Samsung. Beda dari teknologi layar dengan bahan organik, quantum dots tidak melemah seiring waktu. Hal ini memungkinkan QLED TV untuk menawarkan kualitas gambar yang luar biasa yang tidak hanya berlangsung lebih lama dari layar lainnya, tetapi dijamin bebas “Burn-In”.
Para ahli di Video bukan yang pertama dalam menguji ketahanan Samsung. Faktanya, situs ulasan TV yang dipercaya oleh industri - Rtings.com - baru-baru ini melakukan serangkaian ujian yang mengukur retensi gambar pada lusinan TV dari merek terkemuka di pasar. Bagian penting dari ujian ini yang mencerminkan kondisi penggunaan yang tipikal adalah penempatan logo berwarna-warni di TV selama 10 menit dan mengukur berapa menit untuk melihat apakah gambar yang ada dapat menghilang.
Para ahli dari video menguji layar dengan pola kotak-kotak dan gambar abu-abu selama 72 jam. Beberapa layar menampilkan memory effect setelah beberapa waktu – tapi tidak demikian halnya dengan Samsung QLED TV.
Samsung QLED TV lulus dari tes tersebut dengan nilai sempurna untuk kualitas gambar dan ketiadaan burn-in. Namun, ketika mengalami pengujian yang sama, layar lainnya bernasib jauh kurang baik, mereka menampilkan burn-in. Dengan ini, semakin menegaskan ketahanan QLED TV merupakan yang paling unggul di industri ini.
“Konsumen tidak ingin memiliki TV yang dibuat tidak tahan dengan keperluan penggunaan TV saat ini . Quantum Dot yang membuat TV lebih tahan lama dan kemampuan untuk mengekspresikan 100 persen volume warna memungkinkan QLED TV menyajikan tingkat kualitas gambar yang konsisten dan menawan selama bertahun-tahun yang akan datang,” kata Vice President Visual Display Business Samsung Electronics Doochan Eum dalam keterangan, kemarin.(wn)