Mengenal satelit Merah Putih

IndoTelko (kiri) bersama Tim Satelit Merah Putih dan perwakilan SSL di depan satelit Merah putih jelang pengiriman ke SpaceX beberapa waktu lalu.(Foto:SSL)

MIAMI (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) rencananya pada 7 Agustus 2018 akan meluncurkan Merah Putih dari  Cape Canaveral Air Force Station, Florida guna menunjang bisnis satelit yang dikelolanya.

"Satelit ini akan memperkuat posisi TelkomGroup dalam bisnis satelit baik lokal maupun regional," ungkap Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen dalam keterangan, (31/7).

Satelit Merah Putih merupakan satelit terbesar yang pernah dimiliki Telkom dengan 60 transponder C-band dan extended C-band transponder dan akan menempati slot orbit 108 bujur timur. Wilayah yang dicakup oleh Satelit Merah Putih adalah Indonesia, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Ini adalah cakupan terluas juga untuk satelit yang dimiliki Telkom.

Sebanyak 24 transponder terdiri dari C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, sedangkan 24 transponder C-Band lainnya akan menjangkau Kawasan Asia Selatan.

Ini akan menjadi satelit ketiga yang dimiliki Telkom aktif di luar angkasa guna mendukung bisnisnya. Satelit Merah Putih akan memperkuat bisnis satelit Telkom yang sebelumnya telah mengoperasikan satelit Telkom-2 dan Telkom 3S.

Model pengadaan untuk Satelit Merah Putih adalah On Ground Delivery (OGD). Satelit Merah Putih menggunakan platform SSL 1300 dan di desain untuk operasional selama 16 tahun. Pembuatan Satelit Merah Putih memakan waktu 2,5 tahun dimulai dari awal 2016.

Nama SSL bukan asing di bisnis satelit. Sejak berdiri tahun 1957, hingga kini sudah lebih dari 270 satelit diluncurkan dan lebih dari 80 satelit GEO aktif berada di orbit.

SSL 1300 adalah platform pesawat ruang angkasa paling populer di dunia, dirancang untuk mengakomodasi kemajuan teknologi evolusioner.

SSL 1300 menyediakan daya penggerak listrik tenaga surya/solar electric propulsion (SEP) dan telah digunakan untuk menunjukkan teknologi generasi berikutnya termasuk Q/V-band, fotonik dan sistem pengiriman orbital muatan/payload orbital delivery system (PODS) yang membawa pesawat ruang angkasa kecil yang dapat terbang bebas ke GEO.

Platform 1300 SSL memiliki struktur ringan dan berkekuatan tinggi, hemat bahan bakar, dan subsistem penyimpanan stasiun, panel surya dan baterai yang efisien dan andal, serta subsistem perintah dan kontrol yang canggih.

Tim Satelit Merah Putih dari Telkom kala melihat persiapan perpindahan satelit dari SSL ke area peluncuran

"Satelit Merah Putih nantinya akan dapat mengisi, melayani dan menjangkau komunikasi untuk cakupan wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di seluruh Indonesia terutama untuk kawasan Indonesia Bagian Timur," kata VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo di Miami, Amerika Serikat (1/8).  

Menurutnya, fungsinya dalam menyediakan infrastruktur untuk komunikasi, informasi, dan hiburan di seluruh dunia membuat satelit tidak bisa dipisahkan dari kehidupan umat manusia.

"Saat ini posisi satelit Merah Putih sudah di lokasi peluncuran. SSL sebagai manufaktur telah berhasil menyelesaikan pembuatan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Sekarang kami menunggu roket Falcon 9 membawa satelit ke orbit," katanya.

IndoTelko berfoto di depan Satelit Merah Putih yang akan dikirim ke SpaceX beberapa waktu lalu

Dalam situs spaceflightnow.com dinyatakan jadwal terbaru untuk peluncuran satelit Merah Putih oleh roket Falcon 9 adalah 7 Agustus 2018 dikisaran jam 0519-0719 GMT. Situs ini mencatat sudah terjadi dua kali pengunduran jadwal bagi satelit Merah Putih. Sebelumnya direncanakan 2 Agustus, pindah ke 4 Agustus, terakhir 7 Agustus 2018.

"Semoga tak ada lagi perubahan jadwal bagi satelit Merah Putih. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia untuk suksesnya satelit ini ke slot orbitnya," pungkas Arif.(dn)