JAKARTA (IndoTelko) - Operator seluler disarankan untuk bisa memonetisasi hasil registrasi prabayar berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (No KK) agar bisa meningkatkan pendapatan dan kualitas layanan ke pelanggan.
"Registrasi prabayar yang sudah susah payah dilakukan hingga akhir April lalu itu harus dioptimalkan. Database dari pelanggan riil yang didapat itu harus dimonetisasi," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, akhir pekan lalu.
Menurutnya, hasil registrasi prabayar yang mendapatkan 245 juta nomor beredar dimana artinya ada sekitar 180 juta pengguna adalah angka realistis dengan kondisi lapangan. "Itu angkanya sudah mendekati kebenaran. Nah, sekarang tugas operator untuk maksimalkan database yang didapatnya, selama ini kan hanya mengandalkan profile trafik saja dari data yang ada," katanya.
Diingatkannya, operator harus terus berkembang dengan layanan beyond telecomunication karena value industri selular ada disana.
"Dengan fokus pada user experience dan penggunaan machine learning maka pengembangan produk dan layanan akan lebih tajam sesuai segmentasi pelanggan," katanya.
Sebelumnya, nomor prabayar yang beredar di Indonesia mengalami penyusutan pasca selesainya registrasi ulang berbasis NIK dan KK pada 30 April 0218.
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengumumkan jumlah nomor pelanggan prabayar yang telah berhasil registrasi ulang maupun registrasi baru hasil rekonsiliasi sampai dengan berakhirnya batas registrasi ulang tanggal 30 April 2018 adalah sebesar 254.792.159 nomor pelanggan.
Banyak operator yang kehilangan puluhan juta pelanggan prabayar karena beleid tersebut dan berdampak kepada kinerjanya hingga semester pertama 2018. (Baca: Registrasi Prabayar)
Indosat adalah operator paling terpukul dimana hanya memiliki 75,3 juta pelanggan di semester I 2018 turun 21,9% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 96,4 juta pelanggan.
Telkomsel memiliki 177,9 juta pelanggan di semester pertama 2018 turun dibandingkan semester pertama 2017 sebanyak 178.001 juta pelanggan.
Sedangkan total pelanggan yang dimiliki XL hingga semester I 2018 sebanyak 52,9 juta turun dibandingkan semester I 2017 sebanyak 50,5 juta pelanggan.(id)