SALTA (IndoTelko) - Perjuangan panjang Delegasi Republik Indonesia untuk mengegolkan Draft Deklarasi Menteri G20 tentang IDEA Hub membuahkan hasil. Dalam Pertemuan Menteri Digital Negara-negara Anggota G-20 di Salta, Argentina Kamis (24/8) dicapai kesepakatan untuk memasukkan inisiatif tentang IDEA Hub pada Deklarasi Menteri pada pertemuan G20 bulan Oktober mendatang.
IDEA Hub (Inclusive Digital Economy Accelerator Hub) merupakan platform repository digital yang berisi beragam informasi serta pengetahuan tentang model bisnis ekonomi digital yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pemerintah, wiraswasta, UMKM, maupun kelompok masyarakat kelas bawah sehingga meminimalisasi angka kesenjangan sosial dan ekonomi. Penerapannya diharapkan akan memiliki dampak terhadap peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan di masing-masing negara.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang memimpin Delegasi RI pada pertemuan di Salta tersebut menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengelola IDEA Hub bersama Argentina dan Jepang sebagai program aksi untuk melakukan percepatan ekonomi inklusif secara global.
"Sebagai partner Argentina, Indonesia akan mengelola penuh proses pengumpulan, kurasi, dan membagi pembelajaran beberapa perusahaan digital dari negara-negara Anggota G-20 untuk area sharing economy, workforce digitalization, dan financial inclusion," tutur Rudiantara seperti disiarkan laman Kominfo (26/8).
Mengutip salah satu hasil pertemuan G20 di tahun 2017, Menkominfo menunjukkan bahwa ekonomi digital merupakan salah satu faktor pendorong penting dalam pertumbuhan ekonomi inklusif global dengan fokus pada rakyat pada level ekonomi terbawah.
"Kami mendorong agar dalam Deklarasi Menteri Komunikasi Negara Anggota G20 Tahun 2018 disepakati agenda inisiatif kebijakan mengenai repository digital sebagai platform berbagi proses bisnis digital inovatif untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif," tambahnya.
Rudiantara menjelaskan bahwa platform IDEA Hub ditujukan untuk mengumpulkan konten mengenai bagaimana dukungan kebijakan yang terbaik untuk mendukung model bisnis dalam ekonomi digital bisa diterapkan, sehingga bisa menjadi panduan dan referensi bagi negara-negara anggota G20 lain.
"Kami mengajak semua negara untuk ikut memberikan model bisnis dan memberikan feedback mengenai apa yang harus dilakukan pemerintah baik itu kebijakan dan ekosistem yang dapat memungkinkan perusahaan digital dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat," paparnya.
Alot
Sidang G20 Digital Economy Tingkat Menteri Digital 2018 yang berlangsung di Salta, Argentina, pada 23 sampai dengan 24 Agustus 2018 itu dioptimasikan oleh Delegasi Republik Indonesia yang dipimpin Menteri Kominfo Rudiantara dengan beranggotakan Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital Economy, Lis Sutjiati, Kasubdit Tata Kelola e-Businnes Kominfo Nyoman Adhiarna dan Sharly Rungkat dari PricewaterhouseCoopers sebagai knowledge partner Kementerian Kominfo dalam membangun IDEA Hub.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah pertemuan bilateral dengan menteri anggota Negara G20 digelar dengan tujuan agar negara lain mengetahui dan memahami inisiatif IDEA Hub. "Pertemuan itu juga ditujukan agar mendapatkan dukungan dari mereka atas proposal kita dan membahas masalah kebijakan TIK secara umum," kata Lis Sutjiati.
Inisiatif IDEA Hub sempat mendapat tentangan agar tidak diimplementasikan pada tahun ini. Namun, Delegasi Republik Indonesia (DELRI) terus teguh berupaya mendorong inisiatif agar diangkat dalam sesi pertemuan Menteri pada tanggal 24 Agustus 2018.
"Usai DELRI mengajukan keberatan atas penolakan itu dan memberikan argumentasi, akhirnya inisiatif kita diterima dengan menyempurnakan beberapa pesan dapat selaras dengan inisiatif dari Argentina Presidency dan akan terus dipantau serta diasesi agar keselarasan dengan prioritas Jepang sebagai Presidency berikutnya," jelas Lis Sutjiati.
Kerja Tim G20 Digital Economy Kominfo bermula awal tahun 2018 usai pertemuan di Jerman. Ide untuk memanfaatkan ekonomi digital sebagai bagian dari upaya mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi mulai digagas dan masuk dalam laporan mengenai kontribusi teknologi digital untuk percepatan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Selama lebih dari enam bulan sebelumnya Tim G20 Digital Economy Kominfo melakukan penyempurnaan ide, pembuatan model dan rancangan platform, serta melakukan lobi ke negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) dan G20 untuk memberikan pemahaman dan mendapatkan dukungan agar insiatif IDEA Hub menjadi kesepakatan dalam Deklarasi Menteri Digital Negara Negara G20 pada Oktober mendatang.
Tak kalah intensifnya diskusi yang berlangsung di pemerintahan. Serangkaian pertemuan bersama stakeholders dan kementerian lembaga digelar untuk menyempurnakan IDEA Hub. Ada forum yang digelar bersama Kementerian Luar Negeri bersama negara-negara MIKTA.
Bahkan sebelum bertolak ke Argentina Menteri Rudiantara sendiri melakukan pertemuan khusus untuk menjelaskan dan menggalang dukungan dari Duta Besar Negara-Negara Anggota G20 yang ada di Jakarta.
Sedangkan untuk memastikan agar perundingan berjalan esensial, Rudiantara juga mengirimkan surat melalui perwakilan KBRI di negara-negara asal anggota G20.
Surat asli dibawa dalam dan diberikan lagi segera setelah tiba di Argentina untuk memastikan mereka mendapatkan surat tersebut.Sementara, Tim G20 Digital Economy Kominfo dengan bantuan partner pengembangan platform Pricewaterhouse Coopers (PwC) terus menyempurnakan model bisnis IDEA HUB.
Bertolak dari keberhasilan tersebut, Menteri Kominfo mendorong untuk mengajukan inisiatif yang berbasis aksi dan memiliki dampak terhadap peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan itu ke level yang lebih besar.
"Pak Menteri langsung menginstruksikan untuk mengangkat IDEA Hub ini ke level lebih besar seperti forum pertemuan International Monetary Fund-World Bank, dan G20 Leaders Communique - President Level," pungkas Lis.(ak)