JAKARTA (IndoTelko) - Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (US$/USD) yang mendekati angka psikologis baru yaitu Rp15 ribu/USD membuat penyedia layanan Video on Demand (VoD) HOOQ menyiapkan sejumlah jurus.
"Melemahnya rupiah tentu sangat berpengaruh bagi HOOQ, terutama untuk film-film asing yang kita sajikan. Namun meskipun demikian melemahnya rupiah tidak berdampak pada tarif layanan yang disajikan HOOQ. Sampai saat ini, tarif HOOQ masih tetap sama, belum Ada kenaikan," ungkap Country Head HOOQ Indonesia Guntur S Siboro, kemarin.
Dijelaskannya, salah satu cara HOOQ mengantisipasi melemahnya rupiah adalah dengan gencar menghadirkan film-film lokal yang tengah Kita lakukan saat ini.
"HOOQ mulai gencar bermitra dengan beberapa rumah produksi lokal untuk menggarap film lokal. Terbaru, HOOQ bermitra dengan Telkomsel menggarap Film Serial orisinal Indonesia pertama berjudul "Brata" yang merupakan drama kejahatan yang penuh intrik, misteri, romansa dan mendebarkan," katanya.
Diharapkannya, dengan kehadiran film- film lokal ini mampu mengisi kekosongan pada konten film serial Indonesia yang saat ini dinilai kurang berkualitas karena banyak mengutamakan kejar tayang. "Kami harapkan film serial lokal yang dihadirkan HOOQ ini dapat menjadi kekuatan HOOQ sebagai konten andalannya," katanya.
Asal tahu saja, HOOQ hadir nyaris di semua operator seluler, termasuk pemain fixed broadband seperti IndiHome dan First Media.
Di Telkomsel, pelanggannya rata-rata menghabiskan waktu tiga hingga empat jam untuk menikmati konten video-on-demand HOOQ melalui MAXstream.(tp)