JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia bisa menjadi pemenang di bisnis eCommerce jika memiliki strategi dan inovasi perdagangan yang tepat.
"Strategi dan inovasi perdagangan di era ekonomi digital adalah dua kunci utama yang harus dilakukan untuk merebut peluang pasar eCommerce domestik dan global. Transaksi eCommerce pada tahun 2022 di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 55 miliar, sedangkan di dunia mencapai US$ 2,6 triliun," ungkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita belum lama ini.
Menurutnya, nilai transaksi eCommerce Indonesia akan terus meningkat seiring pertumbuhan kedua platform besar yaitu eCommerce formal formal dan socio commerce. Pada tahun 2020, kedua platform tersebut masing-masing diperkirakan mencapai US$ 40 miliar dan US$ 15 miliar.
Dikatakannya, pembangunan infrastruktur secara masif yang dilakukan oleh Pemerintah telah mendorong perbaikan sistem logistik sehingga para pelaku usaha dapat menjual barang dengan lebih murah kepada konsumen, tidak hanya di Jakarta, namun di seluruh wilayah di Indonesia.
“Pembangunan infrastruktur yang hampir merata di seluruh wilayah Indonesia dan pertumbuhan fasilitas logistik juga telah menyebabkan harga produk semakin terjangkau sehingga niaga-el menjadi tren cara berbelanja masyarakat masa kini,” jelas Mendag
Sementara itu, Kepala BPPP Kemendag Kasan menyampaikan bahwa perkembangan isu dan teknologi yang sangat cepat di bidang ekonomi digital mendorong Kemendag untuk bekerja sama secara aktif dengan semua pemangku kepentingan terkait.(wn)