JAKARTA (IndoTelko) – Komisi I DPR RI menilai Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tak optimal dalam menjalankan tugas melakukan pengendalian konten digital di dunia maya.
Anggota Komisi I DPR RI Evita Nursanty menegaskan kinerja Kominfo dalam program literasi media digital dan pengendalian konten dianggap belum optimal. Apalagi menurut analisanya, media sosial saat ini benar-benar tidak terkontrol.
Evita melihat penghinaan terhadap Presiden di sosial media sebenarnya sudah melampaui batas dan perlu dilakukan tindakan. Politisi PDI-Perjuangan ini pun mempertanyakan fungsi dan kontrol Kominfo sebagai instansi yang berwenang.
“Orang menghina Presiden seenaknya didiamkan di media sosial. Saya mempertanyakan fungsi dan kontrol Kominfo. Jika mengacu kepada program pengendalian konten, menurut saya belum ada keberhasilan. Ini akan semakin ricuh menjelang Pilpres dan Pileg,” ujarnya seperti dikutip dalam DPR.go.id (12/9).
Menurutnya, apabila hal seperti ini tidak diantisipasi, bukan tidak mungkin akan terjadi kericuhan bahkan bisa menimbulkan korban jiwa. Kebablasan di dunia maya seperti ini harus segera diantisipasi dan merupakan wewenang dari Kominfo untuk mengatasi hal tersebut.
“Saya mau tahu sejauh mana yang dilakukan oleh Kominfo. Karena hingga saat ini belum terlihat langkah antisipasinya. Kalau didiamkan saja seperti ini, bukan tidak mungkin pertikaian di dunia maya akan berujung bunuh-bunuhan kalau sampai kopi darat,” tandas Evita.
Minim Publikasi
Evita juga menyayangkan tidak ada anggaran khusus yang dibuat Kominfo untuk menangani permasalahan kontestasi pemilu yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
Menurutnya Kominfo bukan sekedar instansi yang membahas persoalan teknologi saja, namun juga memiliki fungsi utama lain sebagai Government Public Relation (GPR).
Evita menyayangkan keberhasilan program pertunjukan rakyat yang dilaksanakan oleh Kominfo di daerah tidak dibarengi dengan sosialisasi dan edukasi mengenai empat pilar. Padahal menurutnya acara seperti ini akan sangat efektif untuk dilakukannya sosialisasi apalagi selalu dihadiri oleh ribuan orang.
“Fungsi utama dari Kominfo sebagai Government Public Relation itu tidak terlihat. Saya melihat Kominfo berhasil membuat pesta pertunjukan rakyat yang selalu dihadiri ribuan orang di setiap daerah. Ini dapat kita manfaatkan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai arti Pancasila dan bahaya intoleransi jelang tahun politik,” tuturnya.
Dipintanya, Kominfo jangan hanya selalu fokus di bidang IT saja. Menurutnya, nama Kominfo diberikan kepada instansi ini agar dapat memberikan pelayanan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat.
“Justru saya tidak melihat adanya kenaikan anggaran di sini. Jadi yang naik hanya hal-hal mengenai IT dan teknologi. Kementerian ini namanya informasi dan komunikasi. Jadi saya minta, fungsi utama dari Kementerian ini juga bisa terlihat dan bisa tergambar dari anggaran yang diajukan,” tandas Evita
Anggota Komisi I DPR lainnya Satya Widya Yudha menambahkan eberadaan Kominfo akan sangat terasa jika capaian capaian pemerintah dapat dikomunikasikan.(wn)