IoT Forum gelar kampanye IoT goes to market

Alfian Manulang, Pembicara dari Telkomsel (dok)

BANDUNG (IndoTelko) – Komunitas penggiat IoT dalam wadah IoT Forum menyelenggarakan kampanye IoT Goes to Market.  Tak tanggung-tanggung, lokasi kampanye diambil di lima kota besar di Tanah Air.  

Bandung menjadi kota pertama berlangsungnya kegiatan Focus Group Discussion bagi para pelaku industri di Jawa Barat.

Teguh Prasetya, Founder Indonesia IoT Forum mengatakan industriInternet of Things (IoT) di Indonesia saat ini mulai tumbuh, para pemain IoT memanfaatkan berbagai teknologi dan frekuensi yang sudah dapat digunakan, baik licensed maupun unlicensed sembari menunggu aturan alokasi frekuensi non seluler dari regulator.  

“Tahun ini oprator seluler sudah meluncurkan jaringan NB – IoT untuk mendukung berbagai solusi IoT di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh masyakarat, khususnya korporasi untuk memaksimalkan proses bisnis mereka,” ujarnya dalam keterangan

Tahun ini, Indonesia IoT Forum memulai kampanye IoT Goes to Market, yang berisi berbagai kegiatan untuk mengedukasi, melihat potensi bisnis, maupun menggali kemampuan para makersdi daerah.

Kampanye IoT Goes to Market 2018 diselenggarakan di 5 kota, yaitu Bandung, Bali, Jakarta, Medan, dan Yogyakarta dengan dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), serta Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Kegiatan workshop NB – IoT bagi para makershari ini berfokus pada devkit NB – IoT dimana peserta berkesempatan untuk melakukan eksplorasi lebih jauh dengan hands – onhingga mencoba menjalankan karya mereka di jaringan NB-IoT yang disediakan oleh Telkomsel.

Sebanyak 11 tim terpilih mengikuti kegiatan ini dari puluhan tim yang mendaftar. Teguh menambahkan peserta workshop kali ini difokuskan pada mereka yang sudah pernah membuat solusi terkait dengan IoT sebelumnya sehingga nanti bisa dibawa ke tahap pengembangan selanjutnya menjadi produk yang siap di serap pasar.

Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kemkominfo, Denny Setiawan mengatakan IoT di Indonesia sudah dapat digunakan di berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur, perkebunan, kota cerdas, logistik, gedung pintar (smart building), hingga energi.

“Kami tantang para makers di sini untuk membuat produk yang bisa menjadi solusi dari pemasalahan yang ada. Jangan lupa, dalam tim harus ada orang yang bisnis, jangan semuanya teknis, agar barangnya bisa di jual ke pasar,” ujarnya.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Achmad Rodjih dalam kesempatan terpisah menambahkan perlunya mengumpulkan data kebutuhan industri untuk dapat dikomunikasikan dengan makerslokal.

“Kami dorong para pelaku industri untuk memanfaatkan solusi yang ada di dalam negeri. Tentu saja solusi yang ada sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menciptakan proses bisnis yang lebih efisien dan efektif,” ujarnya. (sg)