JAKARTA (IndoTelko) - IBM akan mengakuisisi Red Hat dengan membayar per lembar saham perusahaan cloud dan open source itu senilai US$ 190 per lembar atau mewakili total nilai perusahaan sekitar US$ 34 miliar.
"Aksi korporasi ini akan menjadi game changer. Ini akan mengubah segalanya tentang cloud. IBM akan menjadi penyedia cloud hybrid nomor 1 di dunia," ungkap IBM Chairman, President and Chief Executive Officer Ginni Rometty dalam keterangan, kemarin.
Menurutnya, selama ini pasar baru menjalankan 20% dari sebuah adopsi cloud computing. "Perjalanan berikutnya dari adopsi cloud adalah bisnis sebenarnya," katanya.
Presiden dan CEO, Red Hat Jim Whitehurst mengatakan bergabung dengan IBM akan memberi perseroan tingkat skala, sumber daya, dan kemampuan yang lebih besar untuk mempercepat dampak open source sebagai dasar untuk transformasi digital.
Akuisisi ini menyatukan penyedia cloud hybrid terbaik di kelasnya dan akan memungkinkan perusahaan untuk memindahkan semua aplikasi bisnis ke cloud secara aman.
IBM dan Red Hat akan diposisikan mempercepat adopsi multi-cloud hybrid. Keduanya akan memanfaatkan teknologi seperti Linux, kontainer, Kubernetes, manajemen multi-cloud, dan manajemen cloud dan otomatisasi.
IBM dan Red Hat juga akan terus membangun dan meningkatkan kemitraan Red Hat, termasuk yang dengan penyedia cloud besar, seperti Amazon Web Services, Microsoft Azure, Google Cloud, Alibaba dan lainnya, selain Cloud IBM. Pada saat yang sama, Red Hat akan mendapat manfaat dari cloud hybrid IBM dan skala IT enterprise dalam membantu memperluas portofolio teknologi open source mereka ke bisnis global.
Setelah penutupan akuisisi, Red Hat akan bergabung dengan tim Hybrid Cloud IBM sebagai unit yang berbeda, menjaga independensi dan netralitas warisan dan komitmen pengembangan open source Red Hat, portofolio produk saat ini dan strategi go-to-market, dan budaya pengembangan yang unik.
Red Hat akan terus dipimpin oleh Jim Whitehurst dan tim manajemen Red Hat saat ini. Jim Whitehurst juga akan bergabung dengan tim manajemen senior IBM dan melapor ke Ginni Rometty.(ak)