JAKARTA (IndoTelko)- Startup fintech bidang pertanian, Crowde, berhasil masuk dalam penghargaan sebagai satu dari sepuluh peer-to-peer lending terbaik di Indonesia versi KPMG dalam The Fintech Edge yang diterbitkan di akhir bulan November lalu.
The Fintech Edge merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh KPMG Indonesia terhadap pemain fintech di Indonesia, khususnya kategori peer-to-peer lending.
Kriteria penilaian diukur berdasarkan tiga poin utama, yaitu kemampuan manajemen risiko, transparansi, dan tingkat pelayanan atau service level.
Analisis penilaian dari poin pertama menyatakan bahwa Crowde memiliki kerangka kerja dan alat manajemen risiko, seperti model penilaian risiko kredit, pemantauan risiko dan strategi penagihan kredit yang terintegrasi dengan jaminan. Nyatanya, tingkat kredit macet di Crowde hanya berkisar 1,20%.
Penilaian poin kedua, Crowde dinilai punya tingkat transparansi yang baik. Dengan selalu menampilkan informasi terkait pihak peminjam, seperti profil, lokasi, dan tingkat keberhasilan proyeknya selama bergabung dengan Crowde. Dengan begitu, pemberi pinjaman (investor) dapat berinvestasi dengan lebih aman dan nyaman. Terakhir untuk penilaian poin ketiga, Crowde mampu menunjukkan keseriusan dalam melayani investor dan lender. Dengan setiap saat berusaha responsif terhadap pertanyaan, keluhan, serta pemberitahuan tentang keterlambatan pembayaran.
"Penghargaan ini menambah kepercayaan diri CROWDE untuk terus berusaha memajukan pertanian Indonesia dan merevolusi petani melalui ekosistem berkelanjutan yang kami bangun," ungkap CEO Crowde Yohanes Sugihtononugroho dalam keterangan, belum lama ini.
“CROWDE memiliki gagasan untuk mendigitalisasi proses pertanian dari hulu ke hilir. Dengan menjadi fintech peer-to-peer lending yang bisa mempertemukan pelaku usaha tani dengan pihak yang akan mempermudah jalannya proyek usaha tani”, tambah Yohanes.
Ditambahkannya, Crowde hadir sebagai perusahaan yang paling mengerti petani. Dengan membantu usaha petani yang memiliki keahlian di bidang agrikultur. Serta menyeleksi petani dengan memanfaatkan model credit scoring eksklusif. Dengan begitu, Crowde bisa menjadi platform permodalan yang terpercaya.(wn)