TANGERANG (IndoTelko) - PT Angkasa Pura II (AP 2) bisa dikatakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menuju arah tepat dalam melakukan transformasi digital khususnya untuk memberikan pelayanan di 15 bandara yang dikelolanya.
Kencangnya transformasi digital di AP 2 tak bisa dilepaskan dari sosok sang Presiden Direktur Muhammad Awaluddin.
Pria yang akrab disapa MA ini berkeyakinan bahwa diperlukan transformasi budaya kerja secara menyeluruh dalam proses pengelolaan kebandarudaraan.
Penyempurnaan sistem dan kinerja perusahaan harus menyentuh sisi hard structure serta soft structure dimana keduanya saling berkolaborasi untuk mewujudkan layanan
MA menyatakan dalam mengimplementasikan budaya transformasi digital telah membekali diri dengan 3 konsep dasar yaitu digital transformation yaitu driven by digital strategy, engined by digital leadership, dan strenthened by digital culture.
"Secara singkat, dalam menjalankan proses bisnis bandara yang terus berkembang dalam era disruptive, Angkasa Pura II meyakini perlunya pendalaman digital strategy. Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan modernisasi, manajemen telah mengambil langkah konkrit dalam penerapan sistem pelayanan berbasis digital. Hal ini untuk menjawab tuntutan pola konsumsi digital para konsumen bandara," katanya.
Penerapan konsep digital transformation terus digaungkan dari level tertinggi perusahaan hingga menyentuh seluruh karyawan. Coaching serta mentoring menjadi tanggungjawab para senior leader guna membumikan budaya digital perusahaan.
Angkasa Pura II secara terus menerus akan merancang strategi bisnis berbasis digital dimana strategi tersebut dijalankan oleh sumber daya manusia yang melek media digital sehingga budaya digital secara bertahap telah menyentuh seluruh aspek kinerja perusahaan.
Awaluddin juga menjelaskan bahwa produk layanan berbasis digital kini telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh pelanggan bandara.
"Secara perlahan namun pasti, kami hadir dengan potret wajah perusahaan yang berbeda. Sejak 2016, kami telah meluncurkan produk digital baik dari sisi service maupun operasional bandara. Kita punya digital lounge, chatBOT, Indonesia Airports App, digital kiosk, e-payment, mobile check in, Airport Operation Control Center (AOCC), dan beberapa produk layanan lainnya," ulas Awaluddin.
Lebih lanjut dikatakannya, program Transformasi Digital ini selaras dengan konsep Transformasi korporasi yang terdiri dari 3 yakni Transformasi Bisnis & Portofolio yg dilakukan dengan pengimplementasian Airport Digital Business seperti pengembangan aplikasi travy & travypay untuk traveling, Transformasi Infrastruktur dan Sistem Operasi dengan pengimplementasian AOCC untuk sebagai penerapan Airport Collaborative Decision-making (ACDM) untuk mengefektifkan operasional bandara, terakhir adalah Transformasi Sumber Daya Manusia dimana saat ini sedang dilakukan transformasi kultur digital untuk mendorong SDM yang kompeten dan didukung dengan Digital Savvy Organization.
"Komitmen Angkasa Pura II adalah selalu menjaga level of service serta mampu memberikan digital journey experience kepada seluruh pengunjung dan pengguna jasa bandara," tutupnya.(ak)