JAKARTA (IndoTelko) - PT Pegadaian (Persero) dianggap sukses melakukan transformasi digital sehingga layak mendapatkan penghargaan Most Admired CEO Award 2018, untuk kategori Leadership for Digital Transformation of Pawning Business.
"Penghargaan ini memotivasi kami untuk segera merampungkan proses transformasi digital di Pegadaian yang saat ini usianya tidak muda lagi (117 tahun). Tapi kami optimis setelah transformasi selesai Pegadaian akan terus memimpin pasar, ditengah makin maraknya bisnis gadai swasta," ungkap Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo, dalam keterangan, kemarin.
Menurut Harianto, perkembangan teknologi digital tidak bisa dihindari. Hal tersebut secara langsung mempengaruhi iklim usaha, termasuk perkembangan bisnis keuangan yang terjadi di Pegadaian. Oleh karena itu, Pegadaian harus segera menyesuaikan dengan berkomitmen terus bertumbuh mengikuti perkembangan zaman, namun tetap tidak akan meninggalkan bisnis inti yaitu, gadai.
“Situasi bisnis berubah. Kami perlu transformasi. Meski demikian Pegadaian enggak akan meninggalkan core bisnis, tetap gadai. Tetapi Pegadaian juga masuk ke lini bisnis non gadai, misalnya digital landing. Transformasi ini bertujuan menjadikan Pegadaian makin kuat baik di sisi keuangan, maupun kontribusi ke masyarakat," katanya. Harianto menyadari bahwa transformasi itu sulit dan butuh waktu yang lama. "Tapi kami harus lakukan itu,” tegasnya.
Dia menambahkan saat ini sekitar 68% nasabah Pegadaian adalah kaum milenial, sehingga perseroan juga harus bisa menyesuaikan diri sesegera mungkin.
“Banyak perusahaan yang berakhir bukan karena tidak mau bertransformasi, tapi karena terlambat bertransformasi,” tandasnya.
Sepanjang tahun ini Pegadaian sudah meluncurkan produk layanan yang menyasar kaum milenial, yaitu Pegadaian Digital Service (PDS). PDS merupakan layanan digital dari Pegadaian dalam bentuk aplikasi yang berbasis web dan mobile. Selain itu, perseroan juga menerapkan sistem Good Corporate Gorvenance (GCG), dengan mengaplikasikan kesisteman, akuntabilitas, responsibility, independency, dan fairness.
Diungkapkannya, kinerja keuangan mencatatkan positif selama kuartal lll 2018, meski Pegadaian sedang melakukan transformasi.
Per Agustus 2018, Pegadaian memiliki omset mencapai Rp 87,031 triliun. Pegadaian menargetkan mampu meraih omset hingga Rp 130 triliun di akhir tahun ini Sedangkan untuk laba bersih juga ditargetkan sebesar Rp 2,7 triliun, naik dari perolehan 2017 sebesar Rp 2,5 triliun. Perseroan juga menargetkan aset meningkat menjadi Rp 58 triliun serta jumlah penyaluran pinjaman naik sekitar Rp 10 triliun menjadi Rp 48,3 triliun.
"Dalam lima tahun kedepan, visi utama kami, Pegadaian harus menjadi The Most Valuable Finance Company di Indonesia. Itu akan diukur dengan ukuran-ukuran kinerja keuangan," tambahnya.(wn)