JAKARTA (IndoTelko) - PT Batam Bintan Telekomunikasi (BBT) terus memperkuat kerjasama infrastruktur dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) guna menopang ekspansinya di tahun 2019.
Hal itu ditunjukkan pada Kamis, (20/12) lalu manajemen BBT mengadakan pertemuan dengan Divisi Wholesale Service (DWS) Telkom. Dalam pertemuan itu dibahas kemajuan kerjasama di 2018 dan rencana pembangunan 2019, antara lain terkait kebutuhan BBT atas Signalling Link Redundance, NeuCentrix Manado, dan kebutuhan link transmisi BBT yang saat ini okupansinya sudah mencapai diatas 65% serta masalah yang terkait dengan interkoneksi.
Sebelumnya, Telkom dan BBT telah memiliki Perjanjian Kerjasama Interkoneksi dan Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Sarana Telekomunikasi dan Sarana Penunjang untuk penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Kerjasama ini secara rutin dilakukan review dan evaluasi berdasarkan pertumbuhan traffik dan pertumbuhan jumlah pelanggan.
Wakil Direktur Utama BBT, Fahmi.A.Nasution menjelaskan dalam memberikan layanan kepada pelanggan, infrastruktur yang digunakan sebagian dibangun sendiri oleh perseroan dan sebagian lagi didukung oleh mitra operator dan partner.
"Evaluasi infrastruktur ini merupakan kegiatan yang penting dilakukan, agar dapat segera diantisipasi kebutuhannya sehingga penjualan dan traffic bisa tumbuh lebih pesat lagi. Saat ini BBT tengah gencar melakukan expansi terkait dengan komitmennya terhadap pemerintah yang memberikan izin lisensi secara nasional," katanya.
“Telkom sebagai pemegang 5 % saham BBT juga ikut membantu pertumbuhan dan perkembangan BBT melalui support infrastruktur”, demikian Fahmi yang ditugaskan oleh Telkom menangani BBT. Secara bisnis, BBT berada pada kurva growth sehingga konsekuensinya adalah terjadinya peningkatan expense, imbuhnya.
Diungkapkannya, tantangan terberat BBT adalah bagaimana meningkatkan jumlah customer base dan sekaligus meningkatkan usage trafik. Investasi yang sudah dikeluarkan selama 2018 kemungkinan besar akan mempengaruhi dan menyebabkan penurunan Net Income, sehingga agar penurunan Net Income 2018 tidak terlalu dalam dibandingkan tahun sebelumnya maka harapannya adalah revenue tetap tumbuh double digit, yang saat ini dijaga berada pada angka 14%.
Saat ini pelanggan BBT sebagian besar merupakan pelanggan korporasi meliputi perkantoran, industri dan perhotelan. Target market yang sedang digarap BBT adalah menyasar calon pelanggan startup company, kawasan apartemen dan kawasan perumahan.(wn)