JAKARTA (IndoTelko) – PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) makin mengandalkan bisni teknologi dan digital sebagai penopang pendapatan di masa depan.
Head of Business Analyst KREN Stanley Tjiandra memprediksi dengan potensi industri digital yang cerah di Indonesia, diperkirakan pendapatan pada 2018 yaitu Rp5 triliun.
"Di tahun 2019 ini kami berharap dapat terus meningkatkan kinerja Perseroan lewat penajaman strategi bisnis serta sinergi di bidang teknologi dan digital,” ungkapnya dalam keterangan belum lama ini.
Diungkapkannya, kontribusi segmen teknologi dan digital tetap menjadi pendorong utama pendapatan perseroan, dengan kontribusi bisnis berbasis digital pada kinerja tahun 2018 diperkirakan lebih dari 90%, dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 70% dan diperkirakan akan lebih tinggi lagi di tahun 2019.
Kedepannya, KREN akan semakin menegaskan posisinya sebagai digital business integrator dan tetap fokus membangun infrastruktur digital Indonesia dengan memanfaatkan disruptive global technology excellence.
Mengawali perdagangan awal tahun 2019, KREN memulai dengan harga saham dibuka pada harga Rp655, mengalami peningkatan dari harga perdagangan awal tahun 2018 sebesar Rp525.
Saham KREN menutup perdagangan tahun 2018 pada harga Rp645, 22% lebih tinggi dari penutupan tahun sebelumnya pada harga Rp530.
Hingga sembilan bulan pertama 2018, pendapatan yang diraih sebesar Rp4,1 triliun dengan laba bersih tercatat sebesar Rp301,8 miliar.
Pada tahun lalu perseroan berhasil mengantarkan dua anak usaha, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai IPO masing-masing sebesar Rp308 miliar dan Rp632 miliar.
"Di tahun ini kami akan terus aktif mendorong anak-anak usaha kami untuk go public, khususnya di bidang digital,” pungkasnya.(ak)