JAKARTA (IndoTelko) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) diminta untuk memberikan keadilan bagi masyarakat dalam kasus #YangGajiKamuSiapa yang melibatkan Menkominfo Rudiantara.
"Kami berharap Bawaslu bisa obyektif dan memberikan rasa keadilan bagi calon pemilih dalam kasus yang melibatkan Rudiantara itu. Jika kasusnya berujung seperti "salam jari" para menteri di Bali beberapa waktu lalu, ini akan mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat ke Bawaslu," ungkap Ketua Dewan Pembina Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) Mochammad James Falahuddin di Jakarta, Selasa (19/2).
James mengharapkan, Bawaslu bisa melihat secara utuh peristiwa tersebut sehingga keputusan yang diberikan memenuhi rasa keadilan. "Jangan lihat sepotong-potong, tetapi secara utuh. Ini untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Peran Menkominfo itu strategis, bagaimana seorang yang dibebani tugas diseminasi informasi dan mengatur infrastruktur komunikasi bisa seperti itu di muka publik," sesalnya.
Kasus #YangGajiKamuSiapa berawal dari aksi Rudiantara menegur seorang aparatur sipil negara (ASN) di kementeriannya kala acara Kominfo Next, Kamis (31/1).
Aksi Rudiantara dianggap arogan oleh warganet dengan mempertanyakan yang membayar gaji dari ASN itu. (Baca: Aksi Rudiantara)
"Bu, Bu, yang bayar gaji Ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa?," tanya Rudiantara. Pegawai itu pun menjawab. Rudiantara kemudian menimpali, "Bukan yang keyakinan Ibu? Ya sudah, makasih," katanya seperti banyak yang beredar di media sosial.
Sontak warganet mempertanyakan pernyataan dari Rudiantara tersebut karena terkesan mempermalukan si ASN di depan publik. Belum lagi, kenyataannya gaji ASN ditanggung negara bukan pemerintah.
Alhasil, aksi tersebut menjadi perbincangan di dunia maya sehingga memunculkan tagar #YangGajiKamuSiapa
Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Y. Nurhayati, S.Ag, S.H., M.H., M.M. dalam keterangannya menyatakan tindakan Menkominfo Rudiantara tersebut diduga merupakan tindakan berupa pernyataan yang terkait dengan pemilu, karena dengan jelas mengatakan kata “Nyoblos".
Rudiantara diperiksa Bawaslu Senin (18/2) atas laporan yang dibuat Nurhayati. (Baca: Kasus YangGajiKamuSiapa)
Dalam proses klarifikasi, dia mengaku mendapat sekitar 30 pertanyaan oleh Bawaslu RI. Rudiantara menyatakan hanya menjawab apa adanya sesuai kejadian.
Ditegaskannya dalam bukti rekaman yang diputar, dirinya sampai sembilan kali menekankan acara itu tidak ada kaitannya dengan Pilpres. Bahkan kala menyebut "Yang gaji ibu siapa" tak ada niat dirinya untuk kampanye.(ak)