JAKARTA (IndoTelko) - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menyatakan satelit Nusantara Satu (PSN VI) siap meluncur ke slot orbit pada 21 Februari 01:41 pagi waktu Florida, Amerika Serikat (AS) atau 22 Februari 2019 08:41 pagi WIB dengan roket Falcon 9 milik SpaceX.
"Satelit sudah di launch pad 40 Cape Canaveral. Saya baru dari sana. Semoga semua lancar," ungkap Director of Technology PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Dani Indra Widjanarko, kepada IndoTelko melalui pesan singkat (22/2) pagi.
Satelit Nusantara Satu menggunakan platform SSL-1300 140 memiliki usia desain 15 tahun dan operasi 20 tahun dengan membawa 52 transponder yang terdiri atas 38 transpinder C Band dan 8 spotbeam KU Band dengan total kapasitas 15 Gbps. Khusus KU Band kapasitas yang dimiliki 13,6 Gbps.
Cakupan dari C Band satelit Nusantara Satu meliputi wilayah Asia Tenggara dan KU Band untuk 8 spot beam meliputi seluruh wilayah Indonesia. Satelit ini akan menempati slot orbit 146 Bujur Timur, tepat di atas Papua. Satelit ini dikendalikan melalui stasiun bumi di Jatilihur. Jasindo dipilih sebagai pihak asuransi dari satelit ini.
Biaya pengadaan satelit tersebut sekitar US$ 230 juta. Export Development Canada (EDC), menanggung lebih dari setengah biaya proyek satelit tersebut.
SpaceX melalui akun media sosialnya sudah mengumumkan hitungan mundur dari peluncuran roket Falcon 9 yang akan membawa tiga kargo itu yakni Satelit Nusantara Satu, dengan satelit komunikasi Nusantara Satu Indonesia, pendarat bulan Beresheet untuk SpaceIL (Israel), dan satelit pengintai ruang S5 untuk Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS.
Ini akan menjadi peluncuran SpaceX kedua tahun ini, dan yang pertama dari Cape Canaveral pada 2019.
Prakiraan cuaca menunjukkan 80% kemungkinan kondisi yang bagus untuk lepas landas selama jendela peluncuran 32 menit malam ini.
Cuaca diperkirakan sebagian berawan pada waktu peluncuran, dengan angin tenggara 15 hingga 20 mph, dan suhu 72 derajat Fahrenheit. Satu-satunya masalah cuaca kecil adalah dengan awan kumulus dan awan tebal.
SpaceX telah mengkonfirmasi bahwa peluncuran Kamis dari Cape Canaveral akan menggunakan pendorong tahap pertama yang sebelumnya digunakan pada dua penerbangan tahun lalu.
Tahap pertama diluncurkan dua kali dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California, pertama pada 25 Juli dengan 10 satelit komunikasi Iridium, kemudian 7 Oktober dengan pesawat pengamatan radar SAOCOM 1A Argentina.(dn)