JAKARTA (IndoTelko) - Riset Redcomm Indonesia mengungkapkan sosok Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok measih menjadi daya pikat bagi pengguna internet di dunia maya.
Hal itu terlihat dari munculnya 639.030 percakapan mengenai kebebasan Ahok di Media Sosial (Medsos) jelang dan pasca hari pembebasannya. Ahok bebas dari penjara setelah menjalani masa hukumannya selama 1 tahun 8 bulan 15 hari.
Redcomm Indonesia merangkum fakta-fakta menarik mengenai bebasnya Ahok di dunia maya.
Redcomm membuat analisis mengenai “Kebebasan Ahok” dengan metode Social Network Analysis (SNA) melalui medium Open Source Intelligent (OSINT).
Metode SNA adalah proses analisis jaringan sosial berkaitan dengan bentuk struktur dan pola interaksi entitas di dalamnya.
Dengan SNA, akan dapat diukur tingkat keterkaitan antara Ahok dengan percakapan mengenai kebebasannya yang merangkum 639.030 percakapan yang tersebar secara online di Twitter, YouTube, Instagram dan beberapa forum online dari tanggal 17-31 Januari 2019 dan mendapati hal menarik sebagai berikut:
1. Berdasarkan platform online, didapati volume percakapan mengenai bebasnya Ahok yang paling besar terjadi di Twitter dengan jumlah percakapan mencapai 525.519 kicauan diikuti oleh YouTube dengan 66.526 percakapan. Sementara, bebasnya Ahok menghiasi laman berita online sejumlah 27.448 berita.
2. Setidaknya 79.200 postingan mengenai bebasnya Ahok berasal dari Kota Jakarta, diikuti oleh kota Yogyakarta dengan jumlah postingan mencapai 13.000 dan Bandung mencapai 11.000 postingan.
3. Berbicara mengenai emosi warganet, jumlah warganet yang percaya terhadap Ahok tumbuh sebanyak 7.4% di Twitter setelah Ahok bebas sementara di Instagram terjadi peningkatan antipati, kesedihan dan kemarahan pasca bebasnya Ahok.
4. Saat membahas mengenai sentimen percakapan, terdapat peningkatan sentimen negatif di Twitter mengenai Ahok dikaitkan dengan rekam jejak penistaan agama, isu agama Puput & dorongan untuk mengusut kasus “korupsi” Ahok yang belum terbukti. Sementara di Instagram, pasca keluarnya Ahok dari penjara terjadi peningkatan sentimen negative yang fokus diarahkan mengenai rencana pernikahan Ahok dengan Puput.
5. Meski sudah diminta oleh Ahok untuk memanggil dengan sebutan “BTP”, namun warganet masih nyaman dan familiar dengan nama AHOK. Terbukti dengan jumlah penyebutan AHOK yang mencapai 379.481 postingan sementara BTP hanya mendapatkan 93.715 postingan.
6. Akun portal berita online teraktif memberitakan bebasnya Ahok adalah @detikcom diikuti oleh @Metro_TV dan @tvOneNews. Sementara 3 akun teraktif di Twitter yang membicaran mengenai bebasnya Ahok adalah @andri000me_2, @andri000me_15 dan @frida_rahardjo
7. Terdapat 7 link yang paling sering di post dan dibagikan oleh warganet di akun media sosial mereka. Link yang paling banyak dibagikan oleh warganet di akun media sosial mereka adalah BTPVLOG #1 – PULANG yang berasal dari akun YouTube Ahok. Kemudian terdapat pula link berasal dari RMOL.co berjudul “Mengaku Terpaksa Bersaksi Untuk Ahok, Pengamat: Hilang Sudah Reputasi dan Citra Ma’ruf Amin” menjadi link paling banyak kedua yang dibagikan oleh warganet. Sementara link dari kumparan.com berjudul “Lurah: Nikah dengan Ahok, Bripda Puput Pindah Agama” menjadi terbanyak ketiga yang dibagikan oleh warganet di media sosial.
8. Demografi pencuit postingan Ahok di Twitter mayoritas beragama Islam dengan 61% berjenis kelamin laki-laki, 39% berjenis kelamin perempuan dan perangkat dengan sistem operasi Android menjadi perangkat yang paling banyak digunakan oleh warganet.
9. #WelcomebackBTP, #AhokBebas dan #Ahok menjadi tagar yang paling banyak digunakan saat memposting mengenai bebasnya Ahok di Twitter. Sementara itu, terdapat pula 882 kicauan yang mengasosiasikan Ahok dengan YouTuber sebagai pekerjaan atau jabatan baru Ahok setelah bebas dari penjara, diikuti oleh menjadi ketua PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dengan 614 kicauan dan menjadi ketua umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dengan jumlah kicauan sebanyak 482 kicauan.
10. Saat membicarakan mengenai Bripda Puput, pandangan warganet cenderung terbelah, antara mendukung dan tidak merestui pernikahan Ahok dengan Puput. Dukungan lebih di arahkan terhadap uniknya kisah cinta mereka sementara penolakan lebih diarahkan terkait isu agama dari Bripda Puput.(pg)