JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo mencatat kinerja keuangan yang jelek sepanjang 2018.
Dalam laporan keuangan periode berakhir 31 Desember 2018 yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), anak usaha Ooredoo entah kebetulan atau tidak membukukan rapor merah seperti warna identitas perusahaannya yang bergeser dari kuning menjadi merah.
Indosat sepanjang 2018 mencatat kerugian sebesar Rp2,4 triliun berbanding terbalik dengan periode 2017 yang memiliki keuntungan Rp1,13 triliun.
Melorotnya bottom line emiten dengan kode saham ISAT ini tak bisa dilepaskan dari raihan pendapatan yang hanya sebesar Rp23,13 triliun sepanjang 2018 alias anjlok 22,67% dibandingkan dengan periode 2017 sebesar Rp29,92 triliun.
Pendapatan yang anjlok tak bisa dilepaskan dari kinerja layanan seluler yang hanya menghasilkan omzet Rp18 triliun di 2018 turun dibandingkan 2017 sebesar Rp24,49 triliun. (Baca: Kinerja Indosat)
Tak hanya seluler, kinerja bisnis Multimedia, Komunikasi Data, dan Internet hanya Rp4,3 triliun di 2018 turun dibandingkan 2017 sebesar Rp4,5 triliun. Sementara telekomunikasi tetap menghasilkan pendapatan Rp729 miliar di 2018 turun dibandingkan 2017 sebesar Rp913 miliar.
Sebelumnya, Ooredoo menyatakan kinerja anak usahanya di Indonesia dipengaruhi oleh peraturan pemerintah tentang registrasi kartu perdana prabayar berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK).
Indosat sepanjang 2018 memiliki 58 juta pengguna dengan Average Revenue Per User (ARPU) campuran sekitar Rp23 ribuan.(id)