JAKARTA (IndoTelko) – Manajemen Indosat optimistis bisa bangkit pasca terjungkal kinerja keuangannya di 2018.
Indosat sepanjang 2018 mencatat kerugian sebesar Rp2,4 triliun berbanding terbalik dengan periode 2017 yang memiliki keuntungan Rp1,13 triliun. (Baca: Kinerja Indosat)
Melorotnya bottom line emiten dengan kode saham ISAT ini tak bisa dilepaskan dari raihan pendapatan yang hanya sebesar Rp23,13 triliun sepanjang 2018 alias anjlok 22,67% dibandingkan dengan periode 2017 sebesar Rp29,92 triliun.
President Director & CEO Indosat Ooredoo Chris Kanter optimistis pada 2019 kinerja anak usaha Ooredoo akan membaik dengan merujuk pergerakan positif di tengah kondisi pasar yang dinamis selama kuartal ketiga dan keempat 2018.
"Perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp6,36 triliun di kuartal keemapta 2018 atau tumbuh 11,7% dibandingkan kuartal ketiga 2018 sebesar Rp5,70 triliun," ungkapnya dalam keterangan kemarin.
Menurutnya, pertumbuhan ini diakibatkan oleh inisiatif penyesuaian harga yang dimulai pada Semester 2 2018 serta didukung oleh peningkatan volume data trafik.
Belanja modal tahun 2018 tercatat sebesar Rp9,3 triliun atau tumbuh sebanyak 48,9% dibanding tahun 2017, seiring dengan percepatan penggelaran jaringan 4G yang dimulai pada triwulan 4 2018.
“Pertumbuhan berturut-turut dalam 2 kuartal terakhir di tahun 2018 menunjukkan perusahaan telah mengambil langkah tepat dalam mengelola perusahaan di masa transisi memasuki situasi pasar yang baru. Kami telah menerapkan strategi baru di berbagai bidang/lini yang kami namakan LEAD yang meliputi peningkatan kinerja SDM, network, B2B dan layanan pelanggan yang semakin baik. Strategi ini kami fokuskan untuk menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan secara berkelanjutan ke depan,” paparnya.
Chris menyatakan transformasi industri telekomunikasi melalui penerapan peraturan registrasi simcard pada Semester pertama 2018 lalu memicu persaingan ketat antar operator. "Namun kami optimis tahun 2019 ini akan menjadi tahun yang jauh lebih baik, terbukti dari tren kinerja Perusahaan yang positif pada Semester kedua 2018," ulasnya.
Basis pelanggan Indosat di tahun 2018 tercatat sebesar 58 juta nomor atau anjlok 47,3% bila dibandingkan tahun sebelumnya, namun tingkat churn terus turun dan stabil sebesar 12% pada akhir tahun 2018, yang menunjukkan loyalitas pelanggan yang lebih baik yang akan mendukung keberlangsungan indutri telekomunikasi di masa mendatang.
Ekspansi jaringan yang masif dalam triwulan terakhir 2018 telah menghasilkan lebih dari 1000 site 4G per minggu, dengan kecepatan tertinggi sebanyak 1200 site per minggu.
Di tahun 2018, Indosat Ooredoo telah menambah 9.871 BTS 4G dibanding tahun lalu, dimana saat ini Perusahaan mengoperasikan 17.050 BTS 4G di 376 kota dengan cakupan lebih dari 80% populasi.
Indosat ooredoo pun terus melaksanakan inisiatif-inisiatif optimalisasi biaya. Total biaya sepanjang tahun 2018 sebesar Rp23,6 triliun mengalami penurunan sebesar 8,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Indosat Ooredoo berhasil mengurangi 77,7% porsi utang dalam dollar AS, dari sebesar US$90,3 juta (mewakili 6,3% dari total utang) di tahun 2017 menjadi sebesar US$20,1 juta (mewakili 1,4% dari total utang) di tahun 2018.(ak)