JAKARTA (IndoTelko) - Aksi transformasi yang dilakukan PT Angkasa Pura II (AP 2) dalam meningkatkan layanan ke pelanggan membawa harum nama Indonesia dalam ajang penghargaan internasional Airport Council International (ACI).
ACI memberikan berbagai penghargaan Airport Service Quality (ASQ) Award 2018 kepada enam bandara yang dikelola AP 2 yakni Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Silangit (Siborong-borong), dan Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang).
Penghargaan diberikan setelah ACI melakukan survei ASQ Departures kepada para penumpang pesawat di 380 bandara yang ada di 90 negara.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kesuksesan enam bandara tersebut merupakan keberhasilan perseroan dalam melakukan berbagai transformasi pelayanan.
“Tranformasi pelayanan oleh AP 2 diakui oleh Airport Council International yang merupakan perwakilan satu-satunya dari bandara-bandara seluruh dunia. Kami bangga dapat membawa industri kebandarudaraan nasional lebih tinggi lagi di tingkat global,” jelas Muhammad Awaluddin.
Dikatakannya, AP II terus berkomitmen untuk melakukan pembenahan dan transformasi demi kepuasan pelanggan di bandara-bandara, di mana yang utama saat ini adalah menghadirkan Millennial Airport Travel Experience melalui digitalisasi pelayanan.
Director General of Airport Council International Angela Gittens mengatakan penghargaan ini merupakan buah dari upaya tim AP II dalam menghadirkan pelayanan pelanggan yang superior.
“Pelanggan Anda telah bersuara dan mengakui kesuksesan upaya tim Anda dalam menghadirkan pengalaman superior bagi pelanggan,” ujarnya.
Kehebatan AP 2 dalam mengelola bandara juga diakui oleh Presiden RI Joko Widodo yang menyarankan Bandara Radin Inten II di Lampung secepatnya dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Hal itu diutarakan Presiden pasca meresmikan bandara tersebut pada Kamis (8/3), didampingi oleh Ibu Iriana Joko Widodo, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, dan Kepala Bandara Radin Inten II Asep Kosasih.
"Diserahkan saja ke AP II agar pengelolaan, pengembangan lebih cepat," ujar Presiden.
Menurutnya, pengelolaan oleh AP II akan mendatangkan lebih banyak penerbangan domestik dan internasional di Bandara Radin Inten II.
"Pengelolaan oleh AP II akan membuat penerbangan lebih banyak," ujar Kepala Negara.
Saat ini Bandara Radin Inten II masih dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) di bawah Kementerian Perhubungan.
Pada Agustus 2018, UPBU Kemenhub dan AP II sudah menandatangani Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait serah-terima pengelolaan Bandara Radin Inten II.
Muhammad Awaluddin menyatakan khusus untuk Bandara Radin Inten II sudah disiapkan investasi sebesar Rp500 miliar.
Khusus terminal penumpang, pengembangan akan dilakukan pada 2019 hingga 2020 dengan investasi sekitar Rp 150 miliar. Adapun terminal penumpang Bandara Radin Inten II sendiri saat ini memiliki luas 5.000 meter persergi.
Saat ini kapasitas terminal Bandara Raden Inten II mencapai 3,7juta penumpang per tahun dengan pergerakan penumpang sudah diatas 2 juta penumpang per tahunnya.(ad)