JAKARTA (IndoTelko) - Modalku telah mencairkan total pinjaman usaha lebih dari Rp2,8 triliun bagi pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Indonesia.
“Agar dapat menyediakan pinjaman bagi pelaku UMKM yang sebelumnya belum terlayani, Modalku menggunakan penilaian kredit berbasis teknologi untuk melakukan evaluasi terhadap keadaan finansial mereka. Kami hanya mencairkan pinjaman bagi UMKM yang layak dan mampu melunasi pendanaan. Dukungan modal usaha yang diberikan harus dilakukan secara sehat agar memberikan hasil yang positif bagi semua pihak,” kata Head of Micro Business Modalku Sigit Aryo Tejo, dalam keterangan belum lama ini.
Dijelaskannya, seperti investasi manapun, risiko tidak dapat sepenuhnya dihilangkan. Risiko bagi pemberi pinjaman terkait alternatif investasi Modalku adalah default atau UMKM yang mengalami gagal bayar pinjaman. Modalku menerapkan prinsip responsible lending, di mana ada evaluasi ketat untuk menilai kemampuan finansial setiap UMKM untuk melunasi pinjamannya. Pinjaman usaha hanya disalurkan bagi bisnis UMKM yang layak dan berpotensi. Dengan prinsip responsible lending, Modalku dapat mempertahankan tingkat default sebesar 0,8%, angka yang termasuk di bawah rata-rata industri keuangan.
“Tujuan dari prinsip responsible lending bukan untuk membatasi jumlah UMKM yang didukung. Tetapi bagaimanapun juga, Modalku memiliki tanggung jawab tak hanya bagi UMKM peminjam, tetapi juga bagi pemberi pinjaman yang telah mendanai pinjaman modal usaha. Dengan hanya memberikan pinjaman usaha bagi bisnis UMKM yang layak, Modalku menyalurkan pendanaan secara bertanggung jawab, sebab UMKM berpotensi adalah segmen yang menggerakkan perekonomian negara,” tambahnya.
Modalku telah menerima pendanaan seri B senilai Rp 350 miliar dalam ronde investasi yang dipimpin SoftBank Ventures Asia di tahun 2018. Ini adalah pendanaan seri B terbesar yang pernah diraih suatu platform P2P lending dari Asia Tenggara.
Di tahun yang sama, Modalku memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge dari Badan PBB, United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan UN Pulse Lab. Modalku juga terpilih menjadi satu-satunya perusahaan P2P lending dari Asia Tenggara yang masuk ke daftar The Fintech100 dari KPMG dan H2 Ventures yang menyoroti 100 perusahaan Fintech (teknologi finansial) yang paling inovatif di seluruh dunia. Secara 2 kali berturut-turut, Modalku masuk dalam Fintech 250, yaitu daftar perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia yang menciptakan terobosan teknologi finansial yang diumumkan CB Insights. CB Insights adalah perusahaan terkemuka dunia yang bergerak di bidang riset startup.
Di Indonesia, Modalku melayani wilayah Jadetabek, Bandung, dan Surabaya.(wn)