BALI (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) menawarkan potensi pasar digital Indonesia yang besar ke pemain global melalui ajang Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2019.
Kegiatan tahunan yang masuk usia keenam itu digelar mulai 20 sampai dengan 22 Maret 2019 di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali. Tahun ini hadir lebih dari 500 partisipan dari 170 perusahaan global.
Acara dibuka oleh Komisaris Utama Telkom, Hendri Saparini, Director of Wholesale and International Services Telkom Indonesia, Abdus Somad Arief, dan CEO Telin, Faizal R. Djoemadi.
"Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi kekuatan ekonomi di regional dan global. Digital adalah salah satu mesin pertumbuhan selain besarnya populasi, pembangunan infrastruktur, kemudahan berbisnis, dan lainnya," ungkap Abdus Somad Arief dalam sambutannya.
Pria yang akrab disapa ASA ini mengharapkan, Batic 2019 bisa mengkonversi potensi yang dimiliki Indonesia untuk go global, sebaliknya pemain global juga bisa mengembangkan Indonesia menjadi lebih kompetitif. "Jaman sekarang eranya kolaborasi dan kooperatif. Ini yang ditawarkan BATIC 2019," katanya.
Faizal R. Djoemadi menambahkan BATIC 2019 mengangkat tema Navigating the Borderless Digital World karena memahami banyaknya tantangan yang dihadapi dalam menghadapi perkembangan dunia digital yang terus menerus berevolusi.
"Melalui BATIC seluruh peserta diharapkan dapat menangkap peluang dari turunnya bisnis legacy yaitu wholesale international voice dan SMS," katanya.
BATIC merupakan kegiatan telekomunikasi tahunan yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 2010. Bali menjadi tempat pelaksanaan karena sudah dikenal baik oleh masyarakat dunia sebagai destinasi turis yang diminati serta memilki suasana hangat dan santai
Di hari pertama dan kedua BATIC, seluruh peserta mengikuti konferensi dan diskusi panel yang berfokus kepada transformasi Digital Commerce serta cloud economy yang semakin berkembang.
Pembicara di hari pertama adalah Group Chief Economists, SEA Group, Santitarn Sathirathai dan VP of Corporate Strategy, Go-Jek, Jonathan Barki yang membahas mengenai pandangan dari para digital commerce players akan next-generation technology saat ini.
Lalu, Country Head of NinjaXpress, Ignatius Eric Saputra mengenai inovasi layanan logistik melalui penggunaan sarana digital, dan topik blockchain dibawakan oleh CEO of TBCASoft, Ling Wu Dong, dan Chairman of Indonesia Blockchain Society, Ery Punta Hendraswara.
Di hari kedua topik yang difokuskan adalah mengenai cloud economy dibuka oleh Chief Commercial Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba mengangkat trend cloud economy dan peran carrier dalam ekosistem ini.
Selanjutnya Enterprise Lead, Google Cloud, Sugianto Rahardja hadir membawakan peran Google dalam trend cloud economy, serta Chief Partner Officer & Director for Small, Medium and Corporate, Microsoft Indonesia, Mulia Dewi Karnadi membawakan konsep teknologi platformization saat ini. Head of Strategic Project and Development, PCCW Global, Benney Cheng dan SVP of Business Intelligence and Growth of Go-Jek, Crystal Widjaja.(dn)