Debat Cawapres, Ma'ruf Amin pikat milenial

KH. Ma'ruf Amin usai debat Cawapres 2019.(ist)

JAKARTA (IndoTelko) - Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019 pada Minggu (17/3) malam, menampilkan sisi lain dari KH. Ma'ruf Amin (KMA) yang dinilai mampu memikat pemilih milenial bagi pasangan No 01.

Di kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres), KMA berpasangan dengan Joko Widodo dan mendapatkan No 01. Sementara lawannya, Sandiaga Uno adalah pasangan dari Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dengan No 02.

"Debat lalu menampilkan efek kejut bagi semua orang. KH. Ma'ruf Amin mampu tampil dengan penguasaan masalah yang kekinian. Ini menjadikan lawan debatnya seperti anak kecil yang tengah diajari menyelesaikan masalah," kata Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Sakti Wahyu Trenggono, di Jakarta, Rabu (20/3).

Pria yang akrab disapa Mas Treng ini menilai efek kejut yang diberikan KH. Ma'ruf Amin adalah ketika berbicara isu infrastruktur digital dengan mempopulerkan istilah "Tol Langit", pembukaan lapangan kerja dengan memberikan ruang bagi startup, hingga bicara tren dunia pendidikan masa mendatang dengan "Cyber University".

"Saya rasa lawan debatnya tak sangka KH. Ma'ruf Amin mampu menyajikan isu-isu itu sebagai bagian dari solusi masalah. Sementara saya malah melihat lawan debatnya yang jauh lebih muda terkesan punya solusi yang kuno untuk menyelesaikan masalah-masalah yang disodorkan dalam debat," katanya.

Mas Treng pun kian optimistis dengan penampilan dari KMA melalui debat Cawapres semalam, suara milenial yang masih dalam posisi swing voters akan mencoblos pasangan Jokowi-Amin pada 17 April 2019.

"Rasanya pemenang Pilpres nanti tak akan jauh dari hasil puluhan lembaga survei yang memenangkan pasangan Jokowi-Amin. Lihat saja nanti," tutupnya.

Sebelumnya, dalam debat Cawapres 2019, KH. Ma'ruf Amin menjelaskan yang dilakukan oleh Jokowi-JK (Jusuf Kalla) adalah meletakkan milestone untuk basic capital modal dasar. Sementara Jokowi-Amin akan melakukan maximize utility yaitu memaksimalkan manfaat yang sudah ada.

"Kami akan lakukan adalah mentaqdim membesarkan, wa taqmilah menyempurnakan dan juga ziyadah menambahkan, al manafi wal masalih manfaat dan maslahat yang sudah ada. Kami juga akan melakukan pergeseran strategi nasional dari yang semula titik berat pada infrastruktur kepada pembangunan sumber daya manusia," katanya.

KMA pun mendorong tenaga kerja lokal mampu menguasai teknologi, terutama teknologi digital. Kebetulan pemerintah dan sekarang sudah bisa membangun infrastruktur, baik infrastruktur darat, infrastruktur laut, infrastruktur udara dan infrastruktur langit.

Infrastruktur langit itu adalah melalui Palapa Ring infrastruktur digital, dan sehingga sekarang tumbuh usaha usaha seperti startup, bahkan juga unicorn. Bahkan juga kemungkinan sebentar lagi akan ada decacorn, dengan demikian maka tenaga lokal harus disiapkan ke depan, supaya lebih siap menghadapi tantangan ke depan. 

KMA mengharapkan dengan infrastruktur digital akan tumbuh usaha-usaha startup yang dalam tempo 5 atau 4 tahun sudah ada 1000 startup. Padahal di Iran untuk 1000 startup itu memerlukan waktu 10 tahun. Estimasinya, pada 2024 bisa menumbuhkan, yaitu 3500 startup sehingga membuka lapangan lapangan kerja.(dn)