NUSA DUA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengungkapkan proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Indonesia Global Gateway (IGG) telah tuntas dibangun dan mulai diisi dengan trafik komunikasi.
"Kami sudah selesaikan kabel laut IGG, ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu Hub trafik internet global," ungkap Director of Wholesale and International Services Telkom Indonesia, Abdus Somad Arief kala memberikan sambutan di ajang Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2019, kemarin.
Dijelaskannya, dengan beroperasinya kabel laut IGG maka dua benua yakni Eropa dan Amerika tersambung melalui Indonesia. "SKKL South East Asia-United States (SEA-US) dan Southeast Asia Middle East West Europe 5 (SEA-ME-WE 5) tersambung dengan adanya IGG yang menghubungkan Dumai-Manado," tutupnya. (Baca: Kabel IGG)
Dalam catatan, IGG adalah sebuah sistem kabel optik bawah laut yang akan menghubungkan pulau Sumatra, Batam, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi dengan Singapura. NEC Corporation (NEC) adalah mitra Telkom untuk kabel berkecepatan 100 Gigabit per detik (Gbps) x 80 panjang gelombang atau wavelength (wl) x 4 pasang serat atau fiber pair (fp) optik, dengan panjang lebih kurang 5.300 kilometer, yang akan menghubungkan kota-kota besar di Indonesia seperti Dumai, Batam, Jakarta, Madura, Bali, Makassar, Balikpapan, Takaran dan Manado, dengan Singapura. (baca: Kabel Telkom)
IGG yang diperkirakan menelan investasi US $ 196 juta itu juga menyediakan sambungan langsung antara dua sistem kabel bawah laut internasional, yaitu satu dari Eropa (SEA-ME-WE 5) dengan titik ujung di Dumai, dan satu lagi dari pantai barat Amerika Serikat (SEA-US) dengan titik ujung di Manado.
TelkomGroup menjadi bagian dari konsorsium kabel laut SEA-ME-WE 5 dan SEA-US. (Baca: Kabel SEA-US)
Saat ini Telkom diperkirakan memiliki fiber optik sebagai backbone sepanjang 161,6 ribu Km, terdiri atas 96,9 ribu Km di domestik dan 64,7 ribu Km untuk internasional.(dn)