JAKARTA (IndoTelko) - PT. Yelooo Integra Datanet Tbk (Passpod) mengumumkan telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Weepay Payment Processing Corp. selaku penyedia layanan pembayaran asal Filipina. Dengan adanya MoU tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mendirikan perusahaan joint venture yang akan beroperasi di Filipina.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh CEO Passpod Hiro Whardana dan Managing Consultant Weepay Payment Processing Corp Johann T. Dizon serta disaksikan oleh Duta Besar Filipina untuk Indonesia, H.E. Lee Hiong Tan Wee.
Usai penandatanganan, Hiro menjelaskan perusahaan joint venture ini akan memanfaatkan brand Passpod untuk menggarap pasar outbound traveler di Filipina dan diperkirakan akan beroperasi pada akhir Mei 2019.
Joint venture ini dibentuk setelah melihat tingginya pertumbuhan industri pariwisata di Filipina, termasuk peningkatan jumlah outbound traveler dari Filipina yang potensinya mencapai 4,5 juta.
Hal ini turut diperkuat laporan Mastercard’s Future of Outbound Travel in Asia Pasifik (2016 -2021), yang menyebutkan Filipina berada di peringkat delapan dari 10 peringkat teratas untuk kategori pasar Asia Pasifik dengan pertumbuhan tercepat dalam hal jumlah outbound traveler dari 2016 hingga 2021. Saat ini, ada sekitar 3,4 juta perjalanan ke luar negeri yang dilakukan dari Filipina dan diperkirakan akan mencapai 4,3 juta perjalanan pada tahun 2021.
"Kami sangat senang menyambut kerja sama dalam bentuk joint venture dengan Weepay yang namanya sudah sangat populer di Filipina dalam bidang jasa pembayaran. Hal ini akan memudahkan Passpod untuk menggarap potensi pasar outbound traveler di Filipina yang jumlahnya terus mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun," ujar Hiro dalam keterangannya.
Lebih lanjut Hiro mengatakan hal lain yang mendorong pihaknya membentuk joint venture bersama Weepay yakni tingginya spending budget yang dilakukan masyarakat Filipina. "Penggunaan internet untuk kebutuhan data juga tinggi, bahkan lebih tinggi dari Indonesia. Selain itu, awareness mereka untuk bepergian ke luar negeri juga cukup tinggi," jelasnya.
Adapun pembentukan joint venture ini merupakan tindak lanjut rencana Passpod dalam rangka ekspansi ke luar negeri usai menerima dana segar dari IPO pada 2018 lalu. Passpod memiliki rencana tak hanya melayani outbound traveler dari Indonesia, namun juga outbound traveler dari negara lain. Perusahaan menargetkan mampu mendapatkan revenue sekitar Rp53 miliar dari ekspansi ini.(wn)