JAKARTA (IndoTelko) - Perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat dalam dua dekade terakhir telah bertransformasi menjadi ekonomi digital sehingga pertumbuhan smart city di Indonesia akan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu kota, bahkan negara.
“Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemanfaatan TIK adalah Palapa Ring,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pekan lalu.
Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur TIK berupa pembangunan jaringan serat optik sepanjang 12.148 km di seluruh wilayah Indonesia.
Dijelaskannya, pengembangan TIK sebagai salah satu infrastruktur yang dapat menunjang konektivitas dan juga sebagai ruang penciptaan ekonomi sehingga membuka berbagai kesempatan, antara lain:
Pertama,menjadi katalis untuk pertumbuhan berbagai platform bisnis. Nilai kapitalisasi 10 perusahaan platform teratas saat ini lebih tinggi daripada perusahaan konvensional, dan dicapai dalam periode waktu yang lebih singkat.
Kedua,membuka peluang usaha. Perkembangan digital telah mengubah berbagai bisnis model, salah satunya sharing economy yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dengan pemanfaatan aset secara bersama.
Selanjutnya, Ketiga, meningkatkan kesejahteraan. Aplikasi on-demand services seperti Go-jek, berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (driver, UKM, dan petani), dan inklusivitas keuangan.
Menurutnya, pemanfaatan TIK juga dapat membawa perubahan bagi kegiatan ekonomi di perdesaan, dan pada akhirnya dapat mendorong inklusivitas.
“Saat ini telah banyak platform yang mencoba mendorong sektor agrikultur di perdesaan untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti aplikasi Regopantes untuk sektor pertanian, dan aplikasi Aruna untuk sektor perikanan,” kata Menko Darmin.
Platform-platform tersebut berupaya memotong rantai distribusi yang panjang untuk meningkatkan efisiensi dan membuka peluang yang lebih luas bagi para petani dan nelayan melalui pemanfaatan digital. Terdapat pula aplikasi fintech yang fokus untuk memberikan akses keuangan bagi petani, seperti aplikasi Crowde.
Dampak dari pemanfaatan teknologi di sektor agri ini tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, tapi juga pelayanan yang optimal bagi konsumen melalui produk yang segar dan harga yang kompetitif.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana pengembangan digital ini dapat memberikan manfaat sebesar – besarnya bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Oleh karena itu, diperlukan langkah – langkah strategis, antara lain:
Pertama,literasi dan adopsi digital bagi seluruh masyarakat. “Penetrasi internet masyarakat Indonesia saat ini sudah cukup tinggi, yaitu mencapai 54,68% atau 143 juta jiwa. Angka ini dapat menjadi kekuatan yang sangat besar, baik sebagai pasar maupun sebagai produsen di sektor digital,” kata Menko Darmin.
Kemudian,dukungan bagi sistem inovasi. Hal ini diperlukan agar SDM Indonesia dapat terus memunculkan inovasi yang memberikan manfaat, perbaikan, dan pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat.(wn)