JAKARTA (IndoTelko) - Sistem Komunikasi Kabel laut INDIGO yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Australia telah menyelesaikan tahapan commissioning dan siap digunakan.
Kabel laut ini diinisiasi oleh konsorsium AARNet, Google, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners dan Telstra. Sementara untuk pengerjaan dipercayakan pada Alcatel Submarine Networks (ASN). (Baca: Kabel laut Indigo)
Sistem kabel INDIGO sejauh 9,200 km memiliki kapasitas hingga 36Tbps. Terdiri dari kabel INDIGO Barat 4.600 km antara Singapura di Indonesia dan Perth di pantai barat Australia dengan unit percabangan ke Jakarta, dan kabel INDIGO Central 4.600 km antara Perth dan Sydney di pantai timur Australia.
INDIGO menggunakan teknologi berbagi spektrum baru yang akan memungkinkan anggota konsorsium untuk masing-masing secara mandiri mengelola kapasitas pada kabel.
“Pengembangan sistem kabel INDIGO memperkuat hubungan antara jaringan Australia kami dan pasar Asia Tenggara yang tumbuh cepat dan akan memberikan pelanggan kami konektivitas yang lebih cepat dan keandalan yang meningkat secara dramatis,” kata Head of international Telstra Oliver Camplin-Warner seperti dikutip dari TelecomAsia (3/6).
Mengutip data TeleGeography, permintaan bandwidth antara Asia dan Australia diperkirakan mencapai 75Tbps pada tahun 2025.
"Ketika Asia Tenggara dan Australia menjadi semakin saling terhubung, infrastruktur konektivitas berkecepatan tinggi dan kuat memainkan peran penting dalam mengkatalisasi perkembangan ekonomi digital di seluruh kawasan. Penyelesaian INDIGO akan mempercepat peluncuran teknologi generasi mendatang yang mengandalkan latensi rendah dan konektivitas bandwidth tinggi seperti video definisi tinggi, kendaraan otonom, Internet of Things dan aplikasi robotika," kata VP of carrier services Singtel Ooi Seng Keat.(wn)