JAKARTA (IndoTelko) - Persaingan di bisnis seluler dinilai lebih sehat karena tak ada operator yang melakukan perang tarif data selama Ramadan 2019.
Analis dari Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi dalam kajian yang dikeluarkan pada (12/6) melihat operator tak memanfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran 2019 sebagai perang tarif tetapi justru menyehatkan harga layanan data.
"Hanya Indosat yang agresif mempromosikan tarif baru. Operator lain malah meningkatkan harga data secara bertahap, dimana Telkomsel menaikkan harga secara keseluruhan 3-12% dan XL sebesar 10% -40%. Ini adalah sinyal persaingan yang lebih sehat bagi industri ini," katanya.
Dalam kajiannya, saham XL Axiata lebih diunggulkan dikoleksi ketimbang Telkom karena mampu menaikkan harga layanan data. Sementara Telkom dianggap masih belum selesai dengan adanya beban dari bisnis lama (layanan suara).
Sebelumnya, Telkomsel mencatat kenaikan trafik layanan data tertinggi pada H-1 Lebaran tahun ini menjadi 19,30 Petabyte atau meningkat 12.3% jika dibandingkan dengan trafik layanan data pada hari normal.
Jika dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu, trafik layanan ini mengalami kenaikan sekitar 49,8%. Rata-rata lonjakan tertinggi terjadi di antara pukul 00:00 hingga 06:00, atau pada saat sahur. (Baca: Trafik Indosat)
Indosat Ooredoo mencatatkan peningkatan trafik data tertinggi pada H-3 Lebaran sebesar 40,88% dibandingkan trafik data reguler pada hari biasa atau sekitar 8.997 Terabyte. (Baca: Trafik Telkomsel)
Dibandingkan dengan H-3 Lebaran 2018, peningkatan trafik data sebesar 68,53%. (Baca: Trafik XL)
Sementara trafik layanan data dari XL Axiata meningkat hingga 24% dibandingkan hari biasa. Sementara jika dibandingkan trafik tertinggi pada Lebaran tahun lalu, trafik data saat ini meningkat 57%.(ak)