JAKARTA (IndoTelko) - PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) menetapkan harga saham initial public offering (IPO) di kisaran Rp231-Rp243/saham, dengan target perolehan dana berkisar antara Rp814–Rp856 miliar.
Dalam prospektusnya, anak perusahaan dari PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang merupakan bagian dari MNC Group ini menyediakan layanan berbasis platform satelit, kabel, dan digital terintegrasi melalui anak usahanya, antara lain: PT MNC Sky Vision Tbk (MNC Vision), PT MNC Kabel Mediakom (MNC Play), PT MNC OTT Network (MNC Now), dan PT Nusantara Vision (NV).
Anak usaha MVN tersebut menjalankan bisnis TV berbayar, fixed broadband/ Internet-Protocol Television (IPTV), dan layanan konten digital.
MVN menawarkan sebanyak-banyaknya 3.522.000.000 (tiga miliar lima ratus dua puluh dua juta) lembar saham baru, atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh MVN setelah penawaran umum perdana atau initial public offering.
Dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk modal kerja, pengembangan jaringan fixed broadband/ IPTV, serta pengembangan layanan konten digital.
Dalam membidik potensi pasar yang terbuka lebar di Indonesia, MVN memiliki beberapa keunggulan, di antaranya memimpin pasar melalui paket yang kompetitif dan fleksibel, keberhasilan evolusi model bisnis dari Direct-to-Home (DTH) menjadi broadband dan layanan Over-The-Top (OTT), serta dukungan sinergi MNC Group sebagai grup media terbesar dan terintegrasi di Asia Tenggara.
Saat ini pelanggan MNC Vision telah mencapai sekitar 2,4 juta orang pada posisi 31 Desember 2018, yang mewakili pangsa pasar MNC Vision di bisnis DTH sebesar 96% berdasarkan pada laporan pasar terkini dari MPA.
Sementara MNC Play adalah operator IPTV (Internet Protocol Television) dan fixed broadband terbesar ketiga di Indonesia. Per Desember 2018, MNC Play telah memiliki lebih dari 262.000 pelanggan dan sekitar 1,5 juta homepass yang berlokasi di 9 kota utama. MNC Play juga memiliki jaringan fiber super highway yang membentang hingga mencapai 1.165 km di sepanjang Pulau Jawa, dari Jakarta hingga Surabaya.
Pada 2018, pendapatan dari MVN sebesar Rp3,227 triliun dengan rugi Rp69,13 miliar.
Pada periode 31 Desember 2018 segmen jasa penyiaran program menghasilkan penjualan sebesar Rp2,38 triliun dengan kontribusi sebesar 73,6% terhadap penjualan.
Sementara segmen jasa broadband dan IPTV menghasilkan penjualan sebesar Rp643,543 miliar dan berkontribusi sebesar 19,87% terhadap penjualan. Segmen digital menghasilkan penjualan sebesar Rp10,388 miliar.(wn)