JAKARTA (IndoTelko) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) menyiapkan peralatan deteksi banjir untuk membantu wilayah-wilayah yang masih alami intensitas hujan tinggi.
Hingga tiga hari kedepan, hujan lebat dipredikasikan terjadi di wilayah Sumatera Utara, Sulawesi Tengah dan Papua.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza di Jakarta Jum’at (28/6) menyusul terjadinya musibah banjir di beberapa wilayah seperti Kowane, Sulawesi Tenggara, daerah-daerah di Sumatera Utara serta Samarinda Kalimantan.
“Pemerintah Daerah atau BPBD dapat bersurat ke BPPT c.q BBTMC untuk meminta bantuan pemantauan potensi banjir melalui deteksi potensi curah hujan dan potensi banjir/genangan dengan bantuan radar Furuno milik BBTMC. BPPT akan terus mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi teknologi yang dimiliki untuk mengantisipasi permasalahan tersebut,” kata Hammam Riza.
Sementara itu, Kepala BBTMC-BPPT Tri Handoko Seto menjelaskan radar yang digunakan dalam sistem observasi, yaitu radar Furuno Dual Polarization X-Band yang dipasang dalam sebuah mobil sehingga dapat berpindah tempat secara mudah sesuai dengan target observasinya.
“Radar Furuno merupakan radar yang compact dan tergolong ringan. Saat ini posisi radar di Serpong untuk memantau wilayah Jakarta sekitarnya. Namun, karena curah hujan sudah berkurang,sementara ini radar dinonaktifkan ,” papar Seto.
Radar Furuno memiliki jangkauan observasi hingga 70 km dan terhubung pada sistem R-Rainbows (Radar-Rainfall Observation for Early Warning System), yaitu sistem observasi dan monitoring curah hujan menggunakan radar untuk peringatan dini bencana banjir.
“Sistem ini akan mendeteksi wilayah dengan curah hujan yang tinggi dan akan mengirimkan peringatan atau warning melalui bot ke sistem internal,” ujar Seto.
Menurut Perekayasa Muda sekaligus Group Leader Prediksi Cuaca dan Evaluasi Proses Teknologi Modifikasi Cuaca BBTMC–BPPT Halda Aditya Belgaman, data pantauan radar setiap lima menit akan langsung tersimpan di server BBTMC dan ditampilkan di website R-Rainbows.
Selain radar, R-Rainbows juga menghimpun data monitoring curah hujan menggunakan satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) yang dilakukan secara near real time setiap jam. “Data diolah sehingga dapat dipetakan wilayah-wilayah dengan curah hujan diatas 20 mm/hari,” paparnya.
Selain itu, R-Rainbows juga dilengkapi data prediksi cuaca WRF (Weather Research and Forecasting) untuk memperlihatkan prediksi cuaca regional untuk wilayah Indonesia.
“Prediksi hingga tiga hari kedepan, curah hujan lebat masih terjadi di wilayah Sumatera Utara, Sulawesi Tengah dan Papua. Sementara wilayah-wilayah lainnya, intensitas hujan sudah berkurang dan memasuki musim kemarau,” ujar Halda Aditya.(wn)