JAKARTA (IndoTelko) - PT Seva Kreasi Digital sebagai pemilik platform DanaLaut membuat marketplace bagi komoditas kelautan, seperti rumput laut dan garam bernama JaringLaut.
Marketplace tersebut nantinya akan menghubungkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan akses pasar.
DanaLaut menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk JaringLaut ini. Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di puluhan kabupaten akan terhubung dengan akses pasar secara digital berbasis aplikasi “JaringLaut”.
“DanaLaut dan Kemendes PDTT memiliki perhatian yang sama, bahwa kekayaan lautan Indonesia harus dirasakan oleh seluruh masyarakat, terlebih bagi para petani dan nelayan. Dengan adanya JaringLaut sebagai marketplace untuk hasil produksi Bumdes, mata rantai distribusi yang tadinya panjang menjadi jauh lebih efektif dan efisien, sehingga mampu menjaga stabilitas harga dan membawa keuntungan lebih bagi petani dan nelayan,” ungkap Direktur Utama DanaLaut, Niko Ariansyah dalam keterangan kemarin.
Menurutnya, keberadaan marketplace ini sangat dibutuhkan karena akses pasar masih menjadi kendala bagi petani rumput laut dan garam akibat panjangnya rantai distribusi yang dilalui kedua komoditas tersebut dari petani hingga ke tangan konsumen. Umumnya, petani rumput laut dan garam menjual hasil produksinya ke koperasi, namun tak sedikit yang menjualnya ke pengepul dengan harga di bawah harga pasaran.
“Kerja sama ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang sering dirasakan petani dan Bumdes, yaitu akses pasar maupun akses permodalan. Apabila Bumdes terhubung dengan akses pasar dan modal, harapannya pengelolaan Bumdes kedepat dapat semakin profesional dan mandiri. Selain itu, para petani nantinya akan mendapat pembinaan dari JaringLaut agar mampu menghasilkan rumput laut sesuai dengan standar pasar,” tutur Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT, Drs. Samsul Widodo, MA.
Di awal kerja sama ini, JaringLaut dan Kemendes PDTT akan memulai dari Bumdes-bumdes yang berasal dari 26 kabupaten untuk menggunakan aplikasi JaringLaut. Diharapkan dalam beberapa bulan ke depan, semakin banyak Bumdes, koperasi, dan pelaku usaha kelautan lainnya yang bergabung untuk.(wn)