JAKARTA (IndoTelkO) - Global Media and Entertainment Outlook terbitan PWC mengungkapkan omzet iklan sektor Out of home advertising (OOH) di Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 10,0% CAGR menjadi US$ 388 juta pada 2020.
Saat konsumen kian tersambung dengan internet dan memakai perangkat seluler, papan iklan, tak seperti kebanyakan kanal media konvensional, tetap menjadi cara jitu untuk menjangkau audiens secara massal.
Sebuah tren yang tengah mengemuka di Indonesia dan dunia ialah naiknya popularitas papan iklan di antara merek-merek yang mengutamakan media digital (digital-first).
Go-Jek, Traveloka, dan Grab, termasuk beberapa merek yang menjadi pengiklan terbesar. Seperti merek-merek tersebut, media iklan luar ruang beralih ke papan reklame digital, sejalan dengan kiprah "videotrons" yang mulai mendominasi lokasi-lokasi dengan kunjungan terpadat di Jakarta.
Namun, ketika kalangan pengiklan dari perusahaan digital beramai-ramai memakai periklanan luar ruang, para pemilik media reklame belum mampu menyajikan imbal-hasil terhadap belanja iklan atau memberikan pengukuran yang membantu para pemasar untuk meningkatkan kampanye-kampanye iklan mendatang.
Hal ini menjadi alasan utama di balik fakta bahwa, meski tergolong sebagai kanal media konvensional yang berkembang paling pesat, OOH hanya mengambil porsi 6-7% dari kue belanja iklan global.
CEO of Pixel Media Inovasi Effendy Gunawan para pemilik papan reklame bisa memperoleh kue iklan yang lebih besar jika para pemasar mampu membangun dan melaksanakan kampanye iklan dengan mudah, berdasarkan audiens yang ingin disasar.
"Agar OOH bisa dimasukkan ke dalam perencanaan iklan dengan beberapa media lain, para pemilik papan reklame harus bisa menyediakan perangkat dan pengukuran digital," kata Effendy usai mengumumkan kerjasama dengan Moving Walls belum lama ini.
Pixel Media menggandeng Moving Walls untuk menghadirkan transparansi dan otomatisasi bagi industri dengan proses perencanaan serta pembelian yang sebagian besar masih statis. Moving Walls akan melengkapi Pixel Media Inovasi dengan manajemen inventori periklanan yang berbasis pada cloud dan fitur-fitur ad-serving yang dinamis, serta pengukuran data audiens untuk seluruh papan iklannya.
Moving Walls telah membuat susunan teknologi yang lengkap—Moving Audiences—untuk mendigitalisasi media OOH. Perusahaan baru-baru ini mendukung sejumlah kampanye iklan terprogram (programmatic campaigns) yang pertama di Asia Tenggara bagi Domino's, HP Printers, dan Lazada di Malaysia. Langkah selanjutnya adalah meningkatkan skala teknologi ini di sejumlah pasar.
Pendiri dan CEO Moving Walls Srikanth Ramachandran menekankan pentingnya pembentukan standar di industri OOH yang memiliki banyak perbedaan dalam hal format dan proses persetujuan.
"Setiap pemangku kepentingan harus mencapai kesepakatan—para pemilik media OOH perlu dilengkapi dengan data dan teknologi yang tepat, serta kalangan media buyer harus mampu mengoptimalkan belanja iklannya demi menjangkau audiens sasaran. Kami bangga karena bisa bermitra dengan pemilik media OOH terbesar di kawasan ini, sehingga dapat menyediakan berbagai perangkat yang mengutamakan kinerja media OOH kepada media buyers," tukasnya.(wn)